Translate

Sabtu, 25 November 2023

Qodho dan Qodar

 Qodho dan Qodar

Tologi qodho dan qodar:

1.      Ahli Sunnah : manusia memiliki kasb ihtiari (bagian yang dihisab)

2.      Mu’tazillah : manusia sendiri yang menciptakan perbuatannya (seluruhnya dihisab)

3.      Jabariyah : manusia diciptakan perbuatannya (dipaksa, sluruhnya tidak dihisab)


Hidup manusia mencakup dua hal:

1.      Area yang dikuasai : murni pilihan manusia. Contoh: memilih makanan halal

2.      Area yang menguasai : murni tanpa pilihan manusia. Contoh: lahir sebagai perempuan


Area yang menguasai ini ada dua hal:

1.      Sunnatulloh / alamiah. Misal: api itu panas

2.      Diluar sunnatulloh dan diluar area yang dikuasai. Misal: hasil usaha


Area yang menguasai ini disebut qodho. Bebas pertanggungjawaban. Fokusnya kejadian/peristiwa.

Area yang menguasai dan dikuasai manusia disebut qodar. Wajib bertanggung jawab. Fokusnya khasiat/sifat (yakni bagaimana kita merespon sebuah kejadian/ peristiwa dan bagaimana kita memanfaatkan khasiat/sifat dari sesuatu yang diciptakan). Area bertanggung jawab meliputi pilihan manusia dalam memanfaatkan khasiat/sifat. Apabila pilihan tersebut baik / sesuai syariat, maka bentuk tanggung jawabnya akan mendapatkan pahala. Namun apabila pilihan tersebut buruk / tidak sesuai syariat, maka bentuk tanggung jawabnya akan mendapatkan dosa.

Sabtu, 07 Oktober 2023

Jalan Menuju Iman

 Jalan Menuju Iman

Antara kbidupan sbelum dunia dan setelah dunia dihubungkan oleeh hidup-alam semesta-dan manusia. Memikirkan ketiganya mampu menghasilkan pemikiran yang mendalam dan cemerlang. Dimana hasil pemikiran ini ampu memberikan kebangkitan pada umat manusia. Pemikiran manusia yang memikirkan darimana ia berasal, untuk apa diciptakan (untuk apa hidup), dan setelah mati mau kemana akan memberikan jawaban berupa mafahim / peersepsi tentang kehiddupan-alam semesta dan manusia. Mafahim ini mennjadi cikal bakal lahirnya mabda / ideology yang menjadi dasar dalam membangun peradaban. ideology ini kelak mengatur tingkah laku manusia. Mafahim yang berasal dari fikru mustanir harus sesuai dengan fitroh manusia, memuaskan akal, dan menenteramkan jiwa manusia.

            Penjelasan darimana manusia berasal adalah bahwa ada sang wajibul wujud dan azali, yakni Allah swt. yang mnciptakan segala sesuatu. Buktinya adalah segala yang berada di alam semesta-hidup dan manusia bersifat terbatas. Sifat terbatasnya hidup-alam semesta-manusia ini bisa dilihat, diperhatikan, dan dipikirkan. Dengan memikirkan apa yang ada di sekitar kita kita bisa menemukan bahwa segala sesuatu yang ada dalam hidup-alam semesta-manusia ini suatu ketika akan hancur / alias terbatas.

            Penjelasan mengenai untuk apa hidup-alam semesta- manusia diciptakan bisa kita ketahui dari pentingnya peran rasul Muhammad saw. Nabi Muhammad saw sebagai sang penyampai wahyu untuk mengatur kehidupan manusia dan sebagai teladan untuk pemuasan ghorizah. Wahyu yang dimaksud  ini adalah kalamullah Al-Quran. Darimana Al-Quran berasal? Alquran berasal dari Allah swt. hal ini dibuktikan bahwa apabila Al-Quran merupakan karangan orang arab  maka mustahil sebab Al-Quran sendiri menantang bangsa arab untuk membuat karangan yang serupa dengan Al-Quran dan tidak ada yang mampu. Apabila karangan Nabi Muhammad, itu juga mustahil, sebab Nabi Muhammad adalah orang yang ummi / tidak bisa membaca dan menulis. Selain itu, Nabi Muhammad juga orang arab yang tidak mampu membuat karangan yang menyamai Al-Quran. Hal terakhir hadits dan Al-Quran memiliki gaya bahasa yang berbeda. Jika saja Quran merupakan  karangan Muhammad, seharusnya Quran dan Hadits memiliki gaya bahasa yang sama, akan tetapi pada faktanya Quran dan Hadits berbeda gaya bahasanya.

            Penjelasan tentang mau kemana hidup-alam semesta-manusia kemudian? Jawabannya adalah kembali lagi ke Allah (alam akhirat). Kelak kita semua akan memasuki hari perhitungan amal kemudian menuju alam akhirat. Alam akhirat yang terdiri dari surga dan neraka yang merupakan bukti keadilan dan kasih sayang Allah pada ciptannya.

            Pada kesimpulannya keberadaan Allah tidak bisa di nafikan sebagai sang pencipta dan pengatur segala sesuatu. Pemikiran seperti ini adalah pemikiran yang sesuai dengan fitrom manusia dan memberikan ketenangan jiwa dan  kepuasan akal. Islam adalah agama yang memang mengajarkan tauhid kepada kita. Tauhhid yakni mengesakan Allah. Ajaran tauhid inilah ajaran yang sesuai dengan fitroh manusia, memuaskan akal dan menenteramkan jiwa.