Wisuda. Sebuah peristiwa yang sangat
dinanti-nantikan oleh setiap siswa maupun mahasiswa karena pada saat itu
merupakan saat yang menandakan keberhasilan kita dalam mengikuti akademik dalam
suatu jenjang pendidikan. Saat ini merupakan kemenangan kita menjalani segenap
ujian dan serangkaian cobaan yang mungkin bisa saja menjatuhkan kita sehingga
menyebabkan kegagalan dalam mendapatkan ijasah.
Tapi, usai kegiatan itu, pikiran kita
sudah pasti langsung perlahan berubah dari yang awalnya dipikiran kita yang ada
hanya segera lulus dan keluar dari rasa yang begitu tidak nyaman saat menjalani
pendidikan karena pada saat itu kita selalu diberi tugas, tugas dan tugas yang
apabila tidak kita selesaikan akan menjadikan kita terkena hukuman dari bapak
ibu guru, namun, seusainya kegiatan purnawiyata tersebut kita tentu akan
memikirkan hal lain yang harus kita lakukan. Selesainya kita terbebas dari
tumpukan tugas yang harus segera diselesaikan, saat itulah kita menganggur dan
tidak ada tugas yang bisa selalu kita kerjakan.
Nah, tak jarang dipikiran kita sering
merasa kebingungan mau melakukan apa. Kita kebingungan mau melangkah kemana.
Mau bekerja dimana? Atau juga mau melanjutkan pendidikan apa tidak untuk yang
belum menamatkan pendidikan tertinggi. Atau yang paling parah, usai wisuda
untuk jenjang SLTA langsung pergi ke Kantor Urusan Agama. Ya, kalau memang
sudah siap dan memang sudah ikhlas ya engga terlalu bermasalah, tetapi kalau
orang yang belum mengerti rumah tangga bisa menjadi petaka yang membawa kehancuran
dan korban yang tidak bisa terselamatkan.
Ngerilah pokoknya. Kalau memang belum
benar-benar siap untuk menjadi orangtua, jangan coba-coba menikah ya guys,
karena pernikahan itu hanya terjadi sekali seumur hidup. Bukan sebuah ikatan
yang ketika kita mengatakan putus bisa langsung saja putus seperti hubungan
sewaktu ta’arof. Dan ingat pula ni, walau iatan pernikahan memang bisa
diputuskan, tapi dampak yang ditimbulkan dari perceraian itu yang sangat tidak
baik, apalagi kalau sudah punya anak yang mana nantinya anak-anaklah yang
menjadi korban paling dahsyat.
Ya memang ya guys, ujung dari pilihan
kita sebagai single adalah menikah. namun tenang guys, kalau kita memang sudah
membekali semuanya dengan matang, insyaallah perceraian kita dengan orang yang
kita aajak menikah tidak akan terjadi dan anak kita kelak juga tidak akan
menjadi korban. So, seusainya menedapatkan wisuda guys, jangan langsung
berangkat ke Kantor Urusan Agama ya, tetapi terbanglah yang tinggi ke angkasa
untuk melihat bagaimana suasana permukaan bumi dengan lebih luas, seluas mata
memandang, bukan seluas pandangan mata.
Intinya nih guys, writer ingin bilang aja
pada teman-teman nih, jangan keburu-buru menikah ya. Ingat menikah itu bukanlah
perkara yang mudah. Menikah juga bukan peristiwa yang selalu penuh tawa.
Menikah itu tak seindah yang dikatakan orang lain karena dari menikah itu harus
menyatukan dua keluarga yang berbeda, bukan hanya dua orang yang berbeda
jenisnya. So, usainya kita mendapatkan ijasah, jangan malas untuk mencari,
mencari dan mencari pengalaman-pengalaman baru yang akan selalu bisa kita
dapatkan disetiap kita melangkah. Jangan hanya diam ditempat. Melangkahlah
sejauh yang kamu bisa. Merantaulah sebanyak yang kamu bisa.
Let’s start together for Indonesian homes as hight education and
eksperience
😄
Maaf,
kalau bahasa Inggrisnya berantakan. Writer engga terlalu pintar berbahasa
Inggris, hehehe