Keluarga
bahagia itu yang seperti apa? Apakah keluarga yang kaya raya? Apakah keluarga
yang memiliki status sosial tinggi? Apakah keluarga pejabat? Apakah keluarga
yang disebut orang pintar? Atau keluarga yang memiliki seribu ketenaran apalah
itu namanya?
Tentu saja bukan semua itu. Keluarga yang
bahagia itu cukup sederhana. Keluarga bahagia adalah keluarga yang meraih
kesuksesan dalam hidupnya. Akan tetapi, bagaimana untuk mencapai sebuah
keluarga yang bahagia? Simpel. Hanya dengan berbicara. Ya, pembicaraan yang
terjadi secara statis dan linear antarsesama anggota keluarga merupakan salah
satu kunci untuk mencipta keluarga bahagia. Kenapa? Karena dengan komunikasi
menjadikan kita sebagai seseorang yang sangat dihargai dalam sebuah keluarga.
Dengan kita merasa dihargai dalam sebuah keluarga menjadikan kehadiran kita
terasa penting dalam keluarga itu. Nah, dengan sendirinya hal ini akan
menumbuhkan rasa kasih sayang dalam keluarga itu sehingga rumah terasa nyaman
dan menyenangkan.
Ketika rumah telah terasa nyaman dan
menyenangkan, bagaimana mungkin kita tidak akan merindukan rumah kita sendiri?
Bagaimana mungkin kita tidak akan pulang kerumah? Tentu saja semua anggota
keluarga akan merindukan rumah sehingga mereka pulang. Inilah kebahagiaan nyata
yang bisa kita dapat dan rasakan ketika kita telah memiliki yang namanya
keluarga. Lalu, bagaimana cara kita menjadikan rumah kita nyaman dan menjadi
tempat untuk mendapatkan kebahagiaan?
Ya tentu saja anggota rumah itu harus
pandai-pandai menjadikan suasana rumah kita selalu terjadi komunikasi. Namun
siapa orang yang berperan penting dalam memulainya? Bannyak masyarakat yang
masih menganggap seorang isterilah yang harus bertanggung jawab atas itu.
Isteri diwajibkan untuk selalu menjaga, mengurus dan merawat rumah dan seluruh
penghuninnya. Akan tetapi, kenyataannya bukan hanya seorang isteri yang harus
melakukan hal itu, terlebih dalam komunikasi tentu tidak hanya seorang isteri
yang wajib melakukannya. Logikanya, bagaimana mungkin terbentuk komunikasi yang
harmonis jika hanya seorang isteri yang harus menjaga terjadinya komunikasi
antaranggota keluarga? Tentu saja tidak akan pernah terjadi. Faktanya, sebuah
keluarga tidak akan menjadi bahagia jika hanya sebelah pihak yang mencoba untuk
menjaga komunikasi sementara pihak lain mengabaikan komunikasi itu. Sebab,
sebuah komunikasi bisa dilakukan hanya apabila ada dua belah pihak yang saling
berinteraksi.
Oleh sebab itu, anggapan masyarakat bahwa
seorang isterilah yang paling bertanggung jawab besar terhadap bahagia tidaknya
sebuah keluarga harus kita benahi. Anggapan ini sungguh salah kaprah. Karena
pada dasarnya proses menciptakan sebuah keluarga yang bahagia itu dimulai
ketika seorang wanita dan pria menikah menjadi pasangan suami isteri yang sah.
Sejak saat itulah, seorang suami isteri memulai langkah awal untuk membentuk
sebuah keluarga yang bahagia. Karenanya, suami isteri itu harus menjalin
komunikasi setiap hari entah siapa dulu yang memulai dengan membahas hal yang
tidak penting atau hanya sekedar basa-basi hingga membahas hal-hal yang sangat
penting sekalipun. Apabila salah satu tidak mementingkan sehingga tidak
menginginkan untuk saling menghubungi, maka hal ini merupakan tanda awal
kegagalan membentuk keluarga yang bahagia. Oleh karenanya, jelas, komunikasi
untuk membentuk keluarga yang bahagia merupakan kewajiban yang harus dipenuhi
oleh suami maupun isteri dan mereka juga wajib mengajarkannya pada keturunannya
kelak.
So, kesimpulannya adalah keluarga bahagia
adalah keluarga yang sukses dalam hidupnya dan kebahagiaan itu hanyalah dicipta
ketika terdapat komunikasi antasesama anggota keluarga yang terjalin dengan
baik dan menyambung. Hal ini seperti kata pepatah, lidah adalah senjata paling berbahaya di dunia yang bisa
melindungi maupun menghancurkan siapapun juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar