Translate

Rabu, 24 Oktober 2018

Frekuensi

Frekuensi
ByNana-Riwayat N. L. 
Surabaya, 23 Oktober 2018

Frekuensi.....
Jalanmu cepat
Rambatmu melesat
Desirmu lamat
Tapi, tenagamu kuat

Frekuensi..... 
amdamu meluas
Lempeng tidur kau bangunkan
Kegagahannya kau luluh lantakkan
Velocity kau ambang gesitkan
Hingga derap udara tak terbaca sekala
Mengangkasakan gemerlap tenangnya tirta

Frekuensi.....
Marahmu mengerikan
Sakit hatimu membinasakan
Saat mereka mengabaikanmu
Cemburu buta melahap cintamu

Kebencianmu....
Cukup satu getaran
Mengespresikan ketidak ikhlasan
Melihat mereka mengurangkan kain diraga
Menyaksikan mereka berpeluk mesra
Padahal belum diikat pernikahan

Frekuensi.....
Dengan segenap kasih-Nya
Kau datang hanya sebatas menyapa
Kau datang membawa cinta-Nya
Kau datang memelukku
Mengajakku kembali

Frekuensi......

Jumat, 19 Oktober 2018

Aku dan Panji Merah Putihku

Aku dan Panji Merah Putihku (by me at Surabaya, 20 Oktober 2018) Sore itu fana merah jambu begitu senyap. Rona merah masamnya nampak begitu jelas. Guratannya tegas menunjukkan betapa letih tubuhnya terkuras selama bekerja seharian. Camar yang menari riang pun melambai-lambaikan tangan hendak berpamitan menuju singgasana peristirahatan. Sepoi angin sore di tepian pantai membelai lembut wajah hitam tajamku yang menunjukkan betapa akrabnya aku dengan sang fana merah jambu di sepanjang waktuku. Pakaian lorengku menyamarkanku sewaktu aku mendekat diantara dedaunan hutan lebat yang kusisiri setapak demi setapak. Tanker itupun akhirnya mencapai garis pembatas dua wilayah hakiki yang tidak mungkin bisa dianggap sama. Sorot mataku ceria namun tak sedikitpun semangat tergoyahkan. Sudah menjadi jiwaku, semangat hakiki adalah modal utama untuk memulai setiap tapakan kaki yang semakin panjang seiring dengan berjalannya jarum yang berputar. Fana merah jambu yang menemaniku berjalan menyusuri segelombang lautan itu kini sudah tidak terlihat. Ia menyembunyikan diri diatas pembaringan berselimutkan awan hitam tebal yang meneduhkan. Diujung keberanjakannya sang bintang pun turut mengiringi kepergiannya. Tak lama sang fana merah jambu meninggalkan kami, sang penyampai nur yang indah dan meneduhkan pun menghampiri kami seraya mengucapkan halo kita berjumpa kembali. Deburan ombak di pantai memecah keheningan sepanjang laut yang sunyi. Sambutan indahnya bak irama drum pelantikan yang begitu bersemangat seperti TNI yang dilantik usai menyelesaikan pendidikan kemiliterannya. Senyum indah diwajahku merekah. Kuraih ransel besar yang bersandar di ujung bangku kabin. Langkah kakiku pelan namun pasti. Kakiku menapak. Dinginnya udara pantai di pulau kelahiranku itu menyeruak menyambut dan memelukku erat. Kami berbaris menuju markas untuk mengabsenkan diri bahwa kami telah kembali dengan selamat usai misi penyelamatan. Lengkap. Tidak satu pun tertinggal atau menyudahi perjalanannya untuk berjuang bersama lagi di esok hari. Lambaian tangan yang hangat dari sang perwira sembari menyunggingkan senyum ramahnya menatapku. Jantungku berdebar hebat. Menyaksikan kebahagiaan dalam sapaan bangganya membuatku teramat bahagia. “Selamat.”, ucapnya. “Siap, terimakasih.”, sahutku seraya memberinya salam hormat formal sebagaimana adat kami. Jendral tidak menjawab atau memberi isyarat apapun sebagai jawaban. Aku bangun dari sikap hormatku. Betapa terkejutnya aku. Beliau berdiri dihadapanku dan segera memelukku. “Aku percayakan amanah setelahku ini padamu. Aku yakin kau mampu menjadi seorang jendral yang hebat dan disukai seluruh bawahanmu sebab kasih tulusmu.”, kata-kata beliau yang sangat mengiris-iris hatiku dan menghancurkan kebahagianku yang kurasakan beberapa detik yang lalu. Pelukan usai. Kami bergegas menuju ruang administrasi, mengurus hari cuti dan bergegas membereskan barang yang seharusnya kubawa pulang menuju kampung halaman. Sejengkal lagi kakiku menapak di halte bus malam yang masih nampak selalu dipadati puluhan kaki. Aku sudah tidak sabar ingin berlari mengetuk kabut hitam bergagang di depan kaputren ratuku, sang lentera yang selalu menyinarkan cahaya terangnya ke dalam kalbuku. Aku juga sudah tidak sabar menemui dua permata indah yang ada berkilat kilau membiaskan cahaya gemerlap di mataku. Dinginnya udara malam semakin memelukku erat-erat. Bus yang kutunggu-tunggu pun akhirnya menyapaku dan mengajakku meluncur ke kerajaan sang lentera kasihku. Suasana malam yang amat terang sangat mendukung suasana hatiku yang bersinar dan penuh gemerlap cahaya yang berbinar bagaikakn bintang dilangit malam ini yang nampak kegirangan bersama bulan yang tersenyum ramah. Hijauan yang bertengger tegap di sepanjang jalan yang kususuri itu nampak menari sebagai tanda ia juga bahagia mengetahui aku yang sangat bahagia. Tiga jam berlalu sedemikian lama hingga akhirnya kondektur bus itu menyebut sebuah kota yang sangat dekat dengan jiwaku. Mataku yang sempat mengatuk mendadak hilang seketika. Aku sangat bahagia. Jantungku berdetak lebih kencang bahkan lebih kencang dari sewaktu aku mendapatkan pelukan pertama dari jendralku yang sangat bijaksana itu. Ranselku bertengger sempurna di pundakku. Kakiku menapak halaman istana yang nampak sangat megah. Keindahannya masih seperti dulu, namun kali ini nampak lebih asri dan berseri. Kulihat melalui celah jendela, masih kudapati cahaya terang yang menandakan bahwa lentera kasih dan kedua permata indahku masih berada disana. Langkahku cepat. Tak hanya cepat, sangat cepat bahkan berlari. Kusiapkan diriku, mengatur napasku, merapikan rambutku sambil berkaca di balik jendela. Jujur saja, meski aku sudah memiliki lentera bercaya dan dua permata indah itu sepenuhnya, kisah yang ku ukir bersamanya dengan sebuah pengorbanan jarak ini selalu membuatku jatuh cinta yang sama kadarnya seperti ketika ku pertama menemukan lentera bercahaya indah itu. Kutarik napas dalam. Tenang. Kukuatkan diriku mangangkat tangan, mengetuk pintu istana. “Iya, siapa?”, sapa lembut lentera kasihku dari balik pintu. Aku hanya diam. Berharap ia membuka dan kedatanganku yang tanpa aku kabarkan menjadi kejutan indah untuknya dan juga untuk dua permata penerusku. Maklum saja, di waktu malam seperti ini aku tidak mungkin bisa membawakan mereka hadiah istimewa, kecuali gorengan lima ratus rupiahan per bijinya. Itupun sudah tidak hangat. Aku membelinya tak jauh dari markas besar kami. Sepertinya lentera kasihku memiliki daya kewaspadaan dan analisis yang tinggi. Aku tahu dia mengntip siapa malam-malam begini yang mengetuk pintu. Aku sengaja pura-pura tidak melihatnya. Sepertinya aku nampak aneh. Lenteraku tak membukakan pintu. Ia malah bertanya, “Siapakah anda? Ada perlu apa?”. “Lentera kalbuku, tolong bukalah pintu kerajaanmu.”, jawabku memberinya teka-teki yang tak lain gombalanku ketika aku memujinya. Sepertinya lenteraku sangat mengingat hal kecil dan konyol yang dulu pernah kulakukan padanya sebelum dua permata indahku hadir.sung saja ia membuka pintu itu. sungguh diluar dugaanku. Kedatanganku langsung diberinya pelukan hangat yang sangat kurindukan diwaktu malam-malam saat aku masih di persembunyian medan perang. Tak hanya lentera, tapi kedua permataku pun segera menyerbu kedatanganku. “Maaf, aku tak ...”. “Yuk kita makan dulu, aku baru selesai menyiapkan makan malam.”, belum sempat kuselesaikan kata-kataku, lentera kasihku memangkas. Ia menarik tas ranselku dan kresek plastik berisi gorengan dariku. Permata indahku menrikku masuk. Makan malamku yang istimewa bersama lentera jiwaku dan dua permata yang bersinar dengan gemerlap sempurna. Waktu kami habiskan dengan bermain musik yang sudah sangat lama kurindukan bermain dengannya. Tak lama, namun sangat membahagiakan. Istirahat pun tiba. Ku bantu lentera jiwaku itu mengantarkan dua permata itu menuju singgasana peristirahatan. Aku berdiri di dekatnya. Jujur saja, aku memandanginya masih dengan kekaguman yang sama seperti pertama aku mendapatkannya. Dia masih bersinar terang. Kharismanya sangat menghangatkanku. Tak kusadari mata tajam yang sangat meneduhkan dari lenteraku itu memanah mataku dengan pelik. Rona merah diwajahku mungkin dibacanya. Aku segera menyadarkan diri. Aku sudah punya dua permata bercahaya, maka aku harus bersikap bijak selayaknya seorang pahlawan. Subuh tiba. Kukira lenteraku masih manja seperti dulu. Namun, tebakanku ternyata melesat jauh. Lenteraku kini sangat rajin. Diujung pagi ia sudah menyiapkan sarapan pagi. Usai sembahyang aku mandi karena rencana kami untuk pergi mengunjungi sebuah tempat yang sangat menjadi perioritas yang selalu kami utamakan, pusara ibu. Aku bersa lentera jiwaku dan dua permata bercahayaku menyusuri jalanan yang dulu sempat menjadi saksi bisuku mengejar cinta lentera kasihku. Aku tersenyum mengingatnya. Aku bahagia juga bangga, karena akulah yang kini memenangkan persaingan itu. belum sempat usai aku mengunjungi pusara ibu, HP itu berdering. Telpon dari sang jendral yang barusan memelukku dan mengucapkan selamat akan keberhasilanku kembali ke tanah air bersama seluruh anggota. Panggilan mendadak. Ya, sudah dipastikan aku harus segera kembali kemarkas meski sejujurnya aku masih ingin berlama-lama dengan lentera jiwaku yang sangat berarti dalam sejarah kehidupanku. Kami bergegas pulang. Aku pun segera berpamitan dan pergi meninggalkan istana yang sangat megah bagiku itu. Kudapati sirat keanehan di dalam mata lentera kasihku. Kesedihan yang begitu dalam nampak dimatanya. Aku tak biasa mendapatinya demikian. Dua permataku nampak sangat ceria. Aku berjalan. Berat. Meninggalkan rumah cintaku yang bahagia. Sampai di markas, aku ditugaskan terbang. Tugas yang sama sekali bukan keahlianku. Memadamkan kebakaran hutan di sebuah wilayah yang menjadi salah satu tempat yang selalu kami pantau. Jantungku tidak karuan. Aku tidak yakin bisa menjalankan dengan baik, tapi aku harus tanggung jawab sebagai pembela ibu pertiwiku. Demi lentera jiwaku dan demi dua permata indah bercahayaku. Dua kali terbang, aku berhasil menjalaninya dengan baik. Di penerbangan ketiga ini, entah ada apa. Jantungku mendadak berdetak kencang. Tannganku berkeringat dingin. Aku terbangkan pesawatku menebarkan air hujan buatan keatas jago merah yang panas itu. mataku kabur, tak melihat dengan jelas apa yang ada dihadapanku. Aku tak melihat apapun kecuali raut muka indah dari lentera cinta jiwaku dan sinar indah dari dua permata malaikatku. Pesawatku hilang kendali.

Minggu, 30 September 2018

Semangat yang Kembali Pulang #BukaInspirasi


Semangat yang Kembali Pulang
#BukaInspirasi

Assalamualaikum. Semangat pagi saudaraku.
Harapan hidup yang membara merupakan sebuah kunci menjalani kehidupan dengan baik. Hidup tanpa harapan sama artinya mobil tanpa gas. Harapan merupakan sesuatu yang sangat berharga dan bernilai tinggi. harapan hidup adalah sesuatu yang membangkitkan kita memiliki tujuan dan cita-cita. Tak hanya itu, harapan hidup adalah sesuatu yang melahirkan semangat membara untuk menggapai apa yang kita sebut tujuan dan cita-cita hidup tersebut. Konsekuensinya adalah muncul semangat membara untuk meraih dan mewujudkannya. Entah seberapa sulit penghalang yang ada di hadapannya, ia tidak akan menyerah untuk menggapainya dan selalu membelanya jika ada yang berusaha menghancurkannya.
Lalu bagaimana jika harapan seorang anak memang dihancurkan oleh ayah dan ibu kandung sendiri? Dominasi orang tua dalam kehidupan perkembangan seorang anak bukanlah sesuatu yang bisa dibilang cukup baik untuk masa depannya. Apalagi pengekangan dan pemaksaan kehendak bukanlah sesuatu yang mendukung untuk membentuk seorang anak menjadi peribadi yang baik, berbobot dan bermanfaat. Semua itu hanya akan menghancurkan potensi kebaikan yang ada pada diri seorang anak, karena dia tidak pernah terfokus untuk mencari kelebihan dirinya. Si anak itu hanya akan terfokus pada keterpurukan dan rasa sakit hati yang dialaminya.
Nataria, salah seorang anak yang terlahir di tengah keluarga besar dan terhormat namun dengan kelainan yang melekat akrab dengannya. Ya, keterbelakangan mental adalah salah satu yang menjadikannya sedikit berbeda dari anak normal seusianya. Dia lahir dalam keadaan mati, namun terbangun beberapa menit setelah sang dokter menyerah menyelamatkannya. Dia pendiam, tapi sejak kecil dia suka berkeliling dan menjelajah untuk menikmati seluruh kehidupan yang ada. Di sepanjang tidur yang dimilikinya, dia selalu menyempatkan diri mengunjungi dimensi lain, bermain, menjelajah dan mencari banyak hal misterius yang sangat berbeda dengan yang dilihatnya sewaktu terbangun. Keunikannya itu memicunya menjadi anak incaran dari berbagai dimensi kehidupan. Suatu hari, ia menikmati sebuah perjalanan dan menyusup ke sebuah tempat yang sebenarnya hanya boleh dimasuki oleh dimensi yaang sama. Namun, dia mencoba menerobosnya dan ia pun terperangkap. Dengan susah payah akhirnya sanga yah mampu membawanya kembali pulang meski itu harus dengan perlawanan sengit.
Setibanya di dunia aslinya, ia memang menjadi sangat berbeda. Dia tak punya teman. Dia aneh sehingga teman-temannya tak mau berteman dengannya. Dia sering di bully karena nilai dikelasnya buruk dan dia tak memiliki cita-cita yang hendak dicapai. Hingga suatu hari, diawal tahun terakir dalam jenjang pendidikan dasar tersebut, sang guru menanyakan apa cita-citanya. Menjadi guru adalah impiannya yang muncul sebab ketertarikannya pada guru yang menanyainya itu. namun, itu tidak semata sebuah perkataan, melainkan perkataan yang langsung ditancapkannya kedalam hati. Mendengar jawaban akan cita cita yang diinginkannya, teman satu kelas itu kangsung saja menertawakan sambil menghinanya mana mungkin orang bodoh sepertinya bisa menjadi guru. Ia tahu bahwa itu hanyalah sebuah gombalan dari orang bodoh yang tidak perlu untuk ditanggapi. Akhirnya ia berjuang membuktikan bahwa dirinya layak untuk memiliki impian besar dan tinggi. segala upaya ditempuhnya dan akhirnya ia berhasil menyabet piala siswa teladan dan siswa berprestasi di negerinya. Sejak hari itulah, akhirnya orang-orang yang dulunya selalu menghinanya itu  tidak lagi mampu mengatakan apapun, bahkan untuk mengatakan selamat saja tidak sanggup sebab malunya yang begitu besar sudah menghina diwaktu itu.
Thankyou. Semoga mengispirsi. Semua orang yang terlihat hina tetap saja berhak untuk memiliki mimpi setinggi langit. Jangan pernah menghinanya karena kita tak tahu kapan tuhan akan memutar roda dan memuliakan orang yang terlihat hina tersebut.




Minggu, 16 September 2018

Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin


Hari, tanggal   : Jumat, 3 Agustus 2018
Judul buku      : Daun yang Jatuh tak Pernah Membenci Angin
Tebal halaman : 136 halaman
Pengarang       : Tere Liye
Sinopsis           :
            Tania adalah gadis kecil yang setiap harinya berkeliling menyususri jalanan dan bus kota bersama adiknya, Dede, demi sepeser uang dari mengamennya untuk membiayai pengobatan ibunya yang sedang sakit. Hari itu ia dan adiknya sedang menaiki sebuah bus untuk pulang ke rumah kardus tempat tinggalnya. Di kesempatan itu dimanfaatkannya untuk mengais serepes uang. Naasnya, kaki telanjangnya terkena paku yang membuatnya berdarah. Beruntung di dalam bus itu ada seorang pemuda yang sangat baik hati dan menolong membalut luka kakinya. Pemuda yang tidak dikenalnya itu pun memebrinya uang dan diberikannya uang itu pada ibunya.
            Hari berikutnya dengan waktu yang sama dengan kemarinnya, Tania dan Dede pun menaiki bus yang sama dan mereka pun bertemu dengan pemuda yang kemarin menolongnya itu. pemuda itu memberi mereka hadiah sebuah sepatu dan berkenalan. Namanya Danar. Pemuda tampan dan baik hati yang juga terlihat mandiri. Danar menyempatkan diri bermain kerumah kardus Tania dan Dede. Hal itu berlangsung rutin. Akhirnya mereka sangat akrab seperti keluarga sendiri.
            Danar pun membiayai Tania dan dede untuk melanjutkan sekolahnya. Di SD Tania dan Dede merupakan siswa yang sangat luar biasa. Selain kecemerlangannya di sekolah, Tania dan Dede juga memiliki kecemerlangan lain yang diperoleh melalui kelas dongen milik Danar. Kecerdasannya tidak bisa diragukan. Tania berhasil lulus SD dengan baik dan tercepat serta berhasil menjebol beasiswa Scholarship Asean di Singapura. Selain menyekolahkan Tania, Danar juga memeberi modal pada ibu Tania untuk membuka usaha membuat kue yang sangat handal. Namun, ternyata setiap kebahagiaan tidak selalu kekal. Ibu Tania pun sakit parah dan akhirnya meninggal. Sejak hari itulah, Tania, Dede dan Danar tinggal serumah di kontrakan milik Danar. Bagi Danar mereka berdua adalah keluarga yang sangat berarti.
            Tania pun meneruskan perjalanannya. Ia berangkat menunaikan kewajiban belajarnya di Singapura. Seiring berjalannya waktu, Tania beranjak menjadi remaja yang sangat cantik jelita juga memiliki kecerdasan yang luar biasa. Dede pun juga tidak kalah cerdas dengan Tania. Tania semakin besar. Ternyata ada sebuah rasa yang istimewa yang diberikannya pada malaikat penolongnya itu, Danar. Ya, Tania mencintai Danar. Di sweet seventeennya itu pun Tania mendapatkan hadiah istimewa dari Danar, liontin indah yang menumbuhkan banyak hayalan akan masa depan bersama Danar. Studinya di Singapura itupun berjalan dengaan hasil yang membanggakan, meski Tania belum mampu menjadi lulusan terbaik saat itu. Namun, hasil gemilang yang diraihnya berhasil menjadikan beasiswa itu memberikan perpanjangan melanjutkan studi di tingkat yang lebih tinggi dari saat ini. Tania mendapat sekolah terbaik di Singapura. Adeknya, Dede, sebenarnya juga bisa dengan mudah mendapat beasiswa itu, akan tetapi Dede menolaknya karena ia ingin menjaga pusara ibunya. Akhirnya Dede hanya meneruskan sekolahnya di kampung halaman, Jakarta.
            Waktu terus berjalan. Pendidikan Tania berjalan dengan mulus. Bahkan, Tania mampu menyelesaikan penddikannya dengan prestasi yang luar biasa. Ia berhasil menorehkan namanya sebagai lulusan tercepat dengan nilai sempurna. Kegenilangannya itu membuatnya berhasil kembali memperpanjang beasiswanya untuk dunia kuliah di kampus terbaik Singapura, UNO. Tak lama dari kelulusannya itupun, akhirnya Danar yang sebenarnya juga mencintai Tania memutuskan untuk menikah dengan Ratna, teman sekantornya. Hal itu menumbuhkan luka yang mendalam untuk Tania hingga ia tak mau pulang. Ia memilih menghabiskan liburnya di negeri orang dan mencoba merakit kekuatan untuk bangkit dari kehancurannya. Untuk Dede, ia sekarang sudah menduduki sma dan ia yang membantu Danar di rumah mengurus kelas dongen dan selama penyelenggaraan acaraa pernikahannya.
            Waktu pun berlalu. Danar dan Ratna resmi menjadi pasangan suami isteri dan mereka pun pindah rumah. Kelas dongeng sepenuhnya menjadi urusan Dede selain juga lego yang menjadi kesukaannya. Tania menyelesaikan kuliahnya dengan predikat terbaik dan IPK sempurna. Tania berhasil mencapai kegemilangan dalam karirnya dan berhasil bekerja di sebuah perusahaan terbaik Singapura. Di tengaah perjuangannya melawan kehancuran dan ditengah usahanya bangkit, Ratan mengabarkan sebuah masalah antara ia dan suaminyaa, Danar. Hal itu memaksa Tania pulang ke Indonesia karena ingin mendapatkan banyak informasi. Dede sebenarnya mengetahui banyak hal, namun ia menginginkan kakaknya untuk pulang.
            Setiba di Indonesia, betapa kagetnya Tania bahwasannya ia mendapatkan fakta yang menjadi permasalahan antara Ratna dan Danar adalah karena Danar yang sangat mencintai Tania namun Danar memilih membuang cinta itu dan menikah dengan Ratna. Tidak ada yang bisa disalahkan. Dengan berat hati, Tania mengungkapkan segala perasaannya pada Danar. Namun, itu sudah terlambat. Akan tetapi itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Tania pun kembali lagi ke Singapura dan merakit kekuatan baru untuk menata kehidupannya dan bangkut dari kehancuran yaang dialaminya. “cinta tak harus memiliki”, ucap Tania. “namun ia cukup mengerti dan saling menghargai”.

Keajaiban Segitiga Cinta


Hari, tanggal   : Jumat, 31 Agustus 2018
Judul buku      : Keajaiban Segitiga Cinta
Tebal halaman : 363 halaman
Pengarang       : Yudhi Muntaha
Sinopsis           :
            Segitiga merupakan sebuah bentuk yang mendasari bentuk lain karena segitiga merupakan bentuk paling sederhana yang dibuat dari garis yang paling sediit diantara bentuk lainnya. Segitiga merupakan misteri kehidupan yang banyak ditunjukkan manusia melalui banyak formasi bentuk di alam maupun formasi lain yang tidak nampak di mata langsung. Segitiga membentuk sebuah makna kehidupan yang dijalani manusia, yakni menunjukkan bahwa setiap manusia harus memiliki sebuah hubungan yang membentuk segitiga, yakni hubungan yang terdiri dari hubungan sesamanya dan juga hubungan dengan Tuhannya. Segitiga juga digunakan dalam sebuah inti agama yang diturunkan Tuhan ke dunia, yakni terdiri dari tiga hal pokok dan mendasar, yang terdiri dari iman, islam dan ihsan.
            Prinsip iman terdiri dari enam unsur, yakni iman kepada Alloh, malaikat, kitab, rasul, hari kiamat, takdir baik dan takdir buruk. Iman kepada Alloh merupakan konsep pemikiran tujuan hidup yang menjelaskan bahwasannya akal membenarkan keberadaan alloh sebagai pencipta, menjadikannya tujuan hidup dan mendekatkan diri kepada alloh adalah hal pokok yang harus kita miliki sebagai makhluk. Iman kepada malaikat-malaikat Alloh menunjukkan konsep pemikiran misi dan integrasi / komitmen yang mengajarkan bahwasannya manusia mengenban misi yang sangat mulia, bersama dengan bimbingan malaikat kita mampu menjalankan misi tersebut dan kembali kepada-Nya dengan selamat. Iman kepada kitab Alloh menjelaskan konsep pemikiran keilmuan yang mengajarkan bahwa hidup itu harus terus belajar segala hal yang disajikan dihadapan mata untuk tetap menemukan kebenaran. Iman kepada rasul menjelaskan konsep pemikiran kepemimpinan menerangkan manusia yang diamanahi sebagai seorang pemimpin sudah seharusnya memiliki sikap manusia sejati yang memiliki keteladanan dan kasih sayang tulus dalam menjalani urusannya. Iman kepada hari akhir menerangkan konsep pemikiran masa depan yang tidak hanya berakhir mati, akan tetapi masih ada kelanjutan hidup setelah di dunia. Iman kepada takdir Alloh menerangkan konsep keteraturan sistem bahwasannya kehidupan tunduk kepada sistem yang ditetapkan-Nya dan bersifat hakiki kecuali yang bisa dirubah oleh manusia berdasar usaha kerasnya.
            Prinsip islam menerangkan tentang lima hal yang terdiri dari syahadat, sholat, zakat, puasa dan zakat. Prinsip syahadat menerangkan prinsip ikrar yang menjelaskan bahwasannya manusia memiliki janji dengan tuhannya yang harus dipenuhi, sumpah yang benar dan gerbang jalan yang harus ditempuh untuk selamat. Prinsip sholat menerangkan konsep keselarasan dan keharmonisan yang menjelaskan kehidupan itu harus kita bangun dan kita dirikan dengan mendekatkan diri kepada Alloh. Sholat disebut sebagai cahaya yang menerangi hati yang dilakukan dengan gerakan mulai takbiratulikhrom sampai salam yang dilakukan tertib dan bertahap untuk mencapai kekhusyukan. Prinsip zakat menjelaskan prinsip memberi yang mampu memicu manusia untuk mengembangkan potensi diri, hidup keseimbangan, mengajarkan keikhlasan sebagaimana hewan dan tumbuhan, media ekspresi jiwa (memiliki, butu, menggali rezeki, aksi reaksi) dan mendekatkan yang kaya dan miskin. Prinsip puasa mengajarkan manusia konsep pengendalian akan penutupan keburukan, nafsu dan kesabaran agar manusia mampu mencapai kemuliaannya. Prinsip haji mengajarkan konsep perjuangan dan pengorbanan yang menerangkan hidup membutuhkan perjuangan dan pengorbanan untuk tetap pada jalur yang Alloh tunjukkan dan tentukan, mulai dari energi haji yang besar sampai pada Alloh. Ihram menunjukkan kesamaan semua umat muslim seluruh dunia, wukuf mengajarkan untuk menyusun strategi, lempar jumroh mengajarkan memilah yang baik dan buruk, thowaf mengajarkan segala hal selalu bergerak dan sa’i mengingatkan bahwa segala pengorbanan yang kita lakukan memiliki nilai tersendiri. Haji yang baik merupakan haji yang sesungguhnya, yakni dilakukan karena memang merupakan keinginan kuat untuk menyempurnakan iman dan islamnya, bukan sekedar karena mampu.
            Prinsip ihsan mengajarkan tentang prinsip kesempurnaan. Prinsip ini mengajarkan konsep sempurnanya antara iman dan islam dam kehidupan kita sehari-hari. Bila sudah mencapai tahapan ini, kita akan selalu bisa dekat dengan tuhan kita karena kita seolah bisa melihatnya sebab kita selalu mengingatnya yang disetir dalam triagle dzikir yang menjadikan kita selalu dekat dengan-Nya. Prinsip ini didasari karena adanya prinsip sebelumnya yang lebih mendasar, sebagaimana bentuk segitiga yang merupakan bentuk dasar. Apabila segitiga memiliki dua sudut di bawah dan satu sudut diatas, makan iman dan islam merupakan sudut bawah yang menjadi dasar dan ihsan adalah sudut atas yang menyempurnakan bentuk tersebut menjadi segitiga yang utuh.
            Tak hanya segitiga, dalam kehidupan ada banyak bentuk-bentuk lainnya. Pertama segitiga cinta yang memiliki bentuk yang bebas sebagaimana makhluk itu ingin menganggapnya, namun satu yang disepakati bahwasannya cinta berbentuk ghoib. Ada lima prinsip yang harus ada dalam segitiga cinta yakni menepati janji, memiliki etika, ikhlas saling memberi, pandai menahan diri / sabar dan menyempatkan berbulan madu (merefresh). Segitiga cinta yang tidak sempurna merupakan sebuah hal yang didalamnya ada yang sala karena cinta yang dimaksudkan gagal membentuk sebuah bentuk dasar segitiga karena hanya dihubungkan sesama pasangan yang kehilangan satu sudut atasnya (hubungan dengan tuhan). Segitiga mampu membentuk banyak bentuk lainnnya, sehingga jika cinta sempurna diibaratkan bentuk segitiga maka terserah kita hendak membentuk cinta yang seperti apa, karena bentuk segitiga bisa membentuk bentuk-bentuk lainnya manakala segitiga itu sempurna dengan tida sudutnya.
            Arti perhitungan angka menunjukkan sebuah makna yang juga mengesakan tuhan. Semua angkan berawal dari angka satu. Satu merupakan angka awal yang menjadi dasar angka-angka lainnya. Hal ini menunjukkan bahwasannya tuhan maha esa. Selantjutnya tuhan mengenalkan angka tah berhingga sebagai salah satu pengajaran bahwasannya tuhan memiliki perhitungan yang ketika mencapai tak hingga yang ia kehendaki, tuhan akan menghentikannya yang menunjukkan akan adanya kianat dan akan adanya proses kehidupan yang selanjutnya sebagaimana yang sudah difirmankannya.

Risalah Chaidl (Haid)


Hari, tanggal   : Jumat, 7 September 2018
Judul buku      : Risalah Chaidl
Tebal halaman : 65 halaman
Pengarang       : Achmad Junaidi (Fath El Wahhab 007)
Sinopsis           :
            Chaidl menurut terminologi fiqih adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita karena pembawaan, bukan sakit / melahirkan dan keluarnya di usia chaidl (minimal usia 9 tahun 15 hari 23 jam 59 menit 59 detik). Usia chaidl ± 3174 hari (1 tahun qomariyah Χ 9 tahun – 15 hari (masa yang tidak muat terhadap minimal chaidl dan minimal masa suci) = ± 3174 hari 7 jam 2 menit. Darah yang keluar kurang dari 24 jam adalah darah fasad, namun konsekuensinya sama dengan darah istichadloh. Untuk yang diragukan apakah darah keluar 24 jam / belum maka statusnya adalah chaidl (imam Romli) dan fasad (Ibnu Hajar). Warna darah ada 5, yakni hitam, merah, merah kekuningan, kuning dan keruh.
            Tanbih fungsinya adalah untuk mengetahui kuat lemah darah guna menentukan masa chaidl saat terjadi istichadloh. Aqollul chaidl terbagi menjadi tiga, yakni wachdhah (wanita mengeluarkan dara 24 jam terus-menerus), ma’al gholib (keluar 24 jam terpisah selama 6 / 7 hari) dan ma’al aktsar (keluarnya 24 jam terpisah selama 15 hari). Mubtadi’ah disaat darah terhenti maka ia harus menjalankan rutinitas orang suci dan meninggalkannya jika darah keluar kembali, dan jika darah belum mencapai minimal chail maka kewajibannya adalah hanya wudlu. Darah yang keluar saat bangun tidur dihitung mulai saat ia mengetahui darah saat bangun tidur. Hal yang diharamkan orang chaidl adalam sholat, puasa, membaca-menyentuh-membawa alqur’an, berdiam diri di masjid, hubungan suami-isteri / bersentuhan kulit antara pusar & lutut dan thowaf.
            Istichadloh adalah darah yang keluar diluar masa chaidl dan nifas, orang yang mengalaminya disebut mustachadloh. Saat akan melakukan sholat, maka ia harus membersihkan kemaluan dan menyumbatnya lalu wudlu dan sholat. Bentuk mustachadloh ada 7, yakni mubtada’ah (pertama kali mengeluarkan darah) mumayyizah dan ghoiru mumayyizah (pertama dan tidak bisa membedakan warnanya), mu’tadah (perempuan yang mempunyai kebiasaan masa chaidl) mumayyizah, ghoiru mumayyizah ingat kadar-waktu chaidl, yang lupa kadar-waktu chaidl, yang ingat kadar chaidl, dan mutacjhayyiroh (ingat waktu chaidl).
Mubtada’ah mumayyizah kriterianya darah kuat tidak kurang dari 24 jam & tidak lebih 15 hari serta darah lemah yang keluar diantara darah kuat tidak kurang 15 hari dan keluarnya terus menerus / silih berganti. Asy-Syahru menurut fuqoha ada 3, yakni mumayyiroh yang tidak memenuhi kriteria, mutahayyiroh dan wanita hamil. Adat dalam chaidl ada 3, yakni maju (mulainya lebih awal), mundur (mulainya akhir) dan bertambah (lama waktu chaidl lama). Mubtada’ah ghoiru mumayyizah hukumnya sama dengan mumayyizah namun tidak memenuhi kriteria sehingga hukumnya sama dengan mutachayyiroh. Masa sucinya adalah 29  hari sehingga di bulan pertama ia wajib mandi setelah hari 15 dan mengganti 14 hari sholat yang ditinggalkan, sedang bulan berikutnya mandinya setelah 24 jam dan melaksanakan sholat. Menurut Ashoh, hukum chaidlnya dikembalikan ke umumnya chaidl (6-7 hari).
Istilah penting ada beberapa. Daur merupakan masa chaidl dan masa suci (siklus sama) dan jumlah bulan yang mencakup adat yang berbeda (siklus beda). Intidhom / adat berpola adalah chaidl yang dialami bulan ini lebih banyak / sedikit daripada bulan kemarin. Tikrorruddaur / daur berulang  adalah kembalinya daur sekali / lebih walau tidak sebagaimana pola semula.
            Mu’tadah mumayyizah penentuan masa chaidlnya berdasarkan kuat lemahnya darah namun menurut muqobilul ashos dikembalikan ke adat (banyak dipahami wanita) serta mandinya untuk yang pertama kali mengalami istichadloh ini adalah menunggu 15 hari sedangkan jika bulan berikutnya masih istichadloh lagi maka mandinya adalah ketika terjadi pergantian warna darah. Mu’tadah ghoiru mumayyizah masa chaidlnya didasarkan pada adat dan saat pertama mengalami istichadloh mandinya manunggu 15 hari dan untuk bulan berikutnya disesuaikan adat. Mu’tadah ghoiru mumayyizah diklasifikasikan menjadi 6, yakni tikrorruddaur-intidhom ingat polanya (masa chaidl saat terjadi istichadloh sesuai ketiga hal), tikroruddaur-intidhom tapi lupa pola (dibulan pertama mandi wajib setelah melewati 15 hari dan bulan berikutnya mandi ikhtiyatsetelah hari yang dihukumi chaidl (berdasar siklus-pola-adatnya)), tikroruddaur-adat tidak berpola-lupa pola sebelumny (hukum chaidl dikembalikan pada bulan sebelum istichadloh), tikroruddaur-adat tidak berpola-ingat adat (yang dihukumi chaidl hari pada bulan terakhir pada pola yang terulang), daur tidak terulang-lupa adat (hari chaidl didasarkan pada hari yang paling sedikit dari pola yang terulang), serta daur tidak terulang-ingat adat (hari yang dihukumi chaidl adalah hari terakhir pada pola terakhir).
            Mu’tadah ghoiru mumayyizah yang lupa kadar-waktu chaidl (tidak bersentuhan kulit suami-isteri, membaca-menyentuh-membawa al-qur’an, berdiam-lewat masjid serta hal yang dibolehkan adalah sholat, thowaf, berpuasa, I’tikaf, tholaq & mandi). Sebagian ulama menyatakan mutachaiyyiroh caidlnya di hari pertama atau juga dikembalikan adat. Bersucinya tiap ingin melakukan sholat jika tidak tahu terhentinya darah chaidl sebelum istichadloh dan cukup wudlu untuk yang tahu serta jika terjadi di bulan ramadhan maka ia wajib puasa sebulan penuh dan ditambah sebulan berikutnya serta dua hari lagi. Mu’tadah ghoiru mumayyizah yang ingat kadar chaidl (sebagaimana hari yang ia yakini dan seperti orang mutachayyiroh dan kewajiban mandi hanya pada waktu memungkinkan darah terhenti). Mu’tadah ghoiru mumayyizah yang ingat waktu chaidl / mutacjhayyiroh (hari pertama adalah chaidl, 14 berikutnya mungkin chaidl maka seperti mutachayyiroh, lalu 15 berikutnya masa suci).
            Nifas adalah darah yang keluar setelah lahirnya anak dengan syarat keluarnya sebelum lewat 15 hari dari sang bayi keluar. Minimal nifas adalah sekejap dan maksimal 60 hari-malam, umumnya 40 hari-malam. Klasifikasinya meliputi mubtada’ah (mengacu tamyiz asal tidak lebih 60 hari), mubtada’ah ghoiru mumayyizah (dikembalikan ke sesaat / lahdzatan), mu’taadah mumayyizah (dikembalikan ke tamyiz), ghoiru mumayyizah ingat kebiasaannya (dikembalikan ke kebiasaan) & lupa siklus yang pernah dialami (ikhtiyat). Darah yang keluar saat / bersamaan bayi chaidl (bersambung dengan chaidl sebelumnya), istichadloh (bersambung dengan sebelumnya tapi tidak mencapai aqollul chaidl / tidak bersambung darah sebelumnya).
            Mustachadloh nifas adalah perempuan yang mengeluarkan darah nifas lebih dari 60 hari-malam. Klasifikasinya meliputi mubtada’ah mumayyizah finnifas (pertama kali dan darah melebihi 60 hari-malam; cara mengetahuinya adalah dengan perbedaan warna darah / kuat (nifas) lemah (chaidl) darah), mubtada’ah ghoiru mumayyizah finnifas & mubtada’ah filchaidl (pertama kali  dan darah yang keluar lebih dari 60 hari-malam, warna darah tidak bisa dibedakan maka darah setetes pertama nifas, 29 berikutnya istichadloh-1 hari chaidl dst), mubtada’ah ghoiru mumayyizah finnifas & mu’taadah filchaidl (pertama kali dan darah lebih 60 hari-malam, darah sesifat, pernah chaidl dan suci maka darah setetes pertama nifas, waktu kebiasaan suci adalah istichadloh-waktu kebiasaan chaidl adalah chaidl dst), mu’taadah mumayyizah finnifas (pernah nifas, darah lebih 60 hari-malam, warna dapat dibedakan maka darah kuat nifas dan darah lemah istichadloh), mu’taadah ghoiru mumayyizah finnifas chaafidhoh lil ‘adat qodron wa waqtan & mubtada’ah filchaidl (pernah nifas, darah lebih 60 hari, tidak bisa dibedakan warna darah, ingat kebiasaan nifas dan belum pernah chaidl maka darah kebiasaan nifas (nifas), 29 istichadloh-1 malam chaidl dst.), mu’taadah ghoiru mumayyizah finnifas chaafidhoh lil ‘adat qodron wa waqtan & mu’taadah filchaidl (pernah nifas, darah lebih 60 hari, tidak bisa dibedakan warna darah, ingat kebiasaan nifas dan pernah chaidl maka darah kebiasaan nifas (nifas), darah sesuai lamanya adat suci hukumnya istichadloh- darah sesuai lamanya chaidl hukumnya chaidl dst.) serta mu’taadah ghoiru mumayyizah finnifas naasiyah lil ‘adat qodron wa waqtan (pernah nifas, lebih 60 hari-malam, darah sesifat, tidak ingat kebiasaan nifas maka darah setetes pertama nifas, selebihnya hati-hati, 60 berikutnya wajib mandi saat hendak sholat, selanjutnya wajib wudlu untuk sholat fardlu).
            Sholat yang wajib di qodlo saat datang / hilang chaidl / nifas. Bilamana mani’ussholah datang dan berada dalam ruang waktu sholat yang sekiranya cukup untuk sholat, maka sholat tersebut harus digantinya (sholat saat datang & perginya mani’ bukan sebelum / sesudahnya). Untuk hilangnya mani’ sholat sebelum mani’ itu hilang juga harus di qodho bila kedua sholat antara sebelum dan sesudah mani hilang bisa di jama’.
            Syatta memiliki hukum yang meliputi haram (jika mengakibatkan tidak bisa hamil lagi), makhruh (memerpanjang waktu kehamilan & tidak dasar udzur) & tidak sampai makhruh (memerpanjang waktu kehamilan dan didasari udzur). Aborsi hukum haram (jika sudah usia 120 hari). Sebelum 120 hari haram (Ibnu Hajjar) dan tidak haram (Imam Ramli).

]



            Notes:
1.      Seorang wanita berkewajiban untuk memelajari apa saja yang ia butuhkan mengenai hukum-hukum yang berkaitan dengan chaidl, nifas & istichadloh.
2.      Jika suami kategori orang yang memahami permasalahan diatas, maka ia harus mengajari isterinya, jika suami tidak memahaminya, maka sang isteri diperbolehkan keluar rumah dalam rangka menanyakan perihal diatas, bahkan itu merupakan suatu kewajiban yang tentunya pihak suami tidak boleh menghalang-halanginya, kecuali jika suami mau menanyakan dan kemudian dijelaskan pada sang isteri.
3.      Seorang isteri tidak diperbolehkan keluar rumah dalam rangka manghadiri majelis dzikir, belajar tentang hal-hal yang mengarah ke kebaikan kecuali telah mendapatkan izin dari suaminya.