Semangat yang Kembali Pulang
#BukaInspirasi
Assalamualaikum. Semangat pagi saudaraku.
Harapan
hidup yang membara merupakan sebuah kunci menjalani kehidupan dengan baik.
Hidup tanpa harapan sama artinya mobil tanpa gas. Harapan
merupakan sesuatu yang sangat berharga dan bernilai tinggi. harapan hidup
adalah sesuatu yang membangkitkan kita memiliki tujuan dan cita-cita. Tak hanya
itu, harapan hidup adalah sesuatu yang melahirkan semangat membara untuk
menggapai apa yang kita sebut tujuan dan cita-cita hidup tersebut. Konsekuensinya
adalah muncul semangat membara untuk meraih dan mewujudkannya. Entah seberapa
sulit penghalang yang ada di hadapannya, ia tidak akan menyerah untuk
menggapainya dan selalu membelanya jika ada yang berusaha menghancurkannya.
Lalu bagaimana
jika harapan seorang anak memang dihancurkan oleh ayah dan ibu kandung sendiri?
Dominasi orang tua dalam kehidupan perkembangan seorang anak bukanlah sesuatu
yang bisa dibilang cukup baik untuk masa depannya. Apalagi pengekangan dan
pemaksaan kehendak bukanlah sesuatu yang mendukung untuk membentuk seorang anak
menjadi peribadi yang baik, berbobot dan bermanfaat. Semua itu hanya akan menghancurkan potensi kebaikan yang ada
pada diri seorang anak, karena dia tidak pernah terfokus untuk mencari
kelebihan dirinya. Si anak itu hanya akan terfokus pada keterpurukan dan rasa
sakit hati yang dialaminya.
Nataria, salah seorang anak yang
terlahir di tengah keluarga besar dan terhormat namun dengan kelainan yang
melekat akrab dengannya. Ya, keterbelakangan mental adalah salah satu yang
menjadikannya sedikit berbeda dari anak normal seusianya. Dia lahir dalam
keadaan mati, namun terbangun beberapa menit setelah sang dokter menyerah
menyelamatkannya. Dia pendiam, tapi sejak kecil dia suka berkeliling dan
menjelajah untuk menikmati seluruh kehidupan yang ada. Di sepanjang tidur yang dimilikinya,
dia selalu menyempatkan diri mengunjungi dimensi lain, bermain, menjelajah dan
mencari banyak hal misterius yang sangat berbeda dengan yang dilihatnya sewaktu
terbangun. Keunikannya itu memicunya menjadi anak incaran dari berbagai dimensi
kehidupan. Suatu hari, ia menikmati sebuah perjalanan dan menyusup ke sebuah
tempat yang sebenarnya hanya boleh dimasuki oleh dimensi yaang sama. Namun, dia
mencoba menerobosnya dan ia pun terperangkap. Dengan susah payah akhirnya sanga
yah mampu membawanya kembali pulang meski itu harus dengan perlawanan sengit.
Setibanya di dunia aslinya, ia memang
menjadi sangat berbeda. Dia tak punya teman. Dia aneh sehingga teman-temannya
tak mau berteman dengannya. Dia sering di bully karena nilai dikelasnya buruk
dan dia tak memiliki cita-cita yang hendak dicapai. Hingga suatu hari, diawal
tahun terakir dalam jenjang pendidikan dasar tersebut, sang guru menanyakan apa
cita-citanya. Menjadi guru adalah impiannya yang muncul sebab ketertarikannya pada
guru yang menanyainya itu. namun, itu tidak semata sebuah perkataan, melainkan
perkataan yang langsung ditancapkannya kedalam hati. Mendengar jawaban akan
cita cita yang diinginkannya, teman satu kelas itu kangsung saja menertawakan
sambil menghinanya mana mungkin orang bodoh sepertinya bisa menjadi guru. Ia tahu
bahwa itu hanyalah sebuah gombalan dari orang bodoh yang tidak perlu untuk
ditanggapi. Akhirnya ia berjuang membuktikan bahwa dirinya layak untuk memiliki
impian besar dan tinggi. segala upaya ditempuhnya dan akhirnya ia berhasil
menyabet piala siswa teladan dan siswa berprestasi di negerinya. Sejak hari
itulah, akhirnya orang-orang yang dulunya selalu menghinanya itu tidak lagi mampu mengatakan apapun, bahkan
untuk mengatakan selamat saja tidak sanggup sebab malunya yang begitu besar
sudah menghina diwaktu itu.
Thankyou. Semoga mengispirsi. Semua orang
yang terlihat hina tetap saja berhak untuk memiliki mimpi setinggi langit. Jangan
pernah menghinanya karena kita tak tahu kapan tuhan akan memutar roda dan
memuliakan orang yang terlihat hina tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar