_:):) Waktu :):)_
Assalamualaikum tanah kelahiran
Ujung hari yang hampir
menenggelamkan matahari. Menandakan hari penyampaian manfaat yang terakhir di
sepanjang hari ini telah tiba di waktu asry, tepat di waktu Ashar yang sudah
mengumandangkan gema adzhan. Sebuah adzhan yang mengumpulkan semua jiwa yang tengah
merindukan cinta sejatinya. Cinta yang mendamaikan dan membawa keabadian ketka
telah bersamaNya.
Seusainya insan dan jiwa yang
kesepian itu menemui cinta sejatinya, bergilirlah mereka menuju sebuah
singgasana yang mana disana telah terduduk dengan tawaduknya seorang yang
diutamakan disisiNya dan istimewa untuk semua kalangan jiwa beriman. Sang
pembawa cahaya bagaikan mentari yang dengan sabar dan penuh semangat untuk
membagikan secercah cahayanya untuk kebaikan seluruh kehidupan manusia. Sama
dengan sebuah surya yang selalu menyinari seluruh permukaan bumi agar tetap
berjalan kehidupan bumi sebagaimana sistem dan kodrat yang semestinya dan tidak
punah, maka sang pembawa cahaya itu pun menebar seberkas sinar yang dimilikinya
untuk menerangi jalan kehidupan umat manusia agar mereka tidak salah menempuh
jalan pulang.
Di singgasana itulah seluruh jiwa
beriman merapatkan barisannya untuk menerima secercah cahaya yang diberikan
sang mentari yang menyapa pagi. Disitulah mentari itu menyampaikan dan
menegaskan apa yang seharusnya tanaman itu dapatkan dan lakukan. Sore itu begitu teduh dan membawa sebuah
kedamaian. Cahaya kebenaran itu memancarkan sebuah nilai yang sangat berharga.
Cahaya tentang kebenaran sang kala. Sang kala atau yang bahasa awamnya banyak
dikenal dengan istilah waktu itulah yang disampaiakan cahaya itu.
Waktu, dalam alquran tak sedikit
disebut oleh yang menurunkannya, pemilik alam semesta, Tuhan Yang Maha Esa.
Tuhan telah berfirman dengan banyak bersumpah atas apa yang menjadi perihal
penting yang ditekankan untuk makhlukNya. Salah satunya adalah sumpah Tuhan
terhadap waktu (DEMI MASA/WAL ASHR). Tuhan telah menyebut waktu, waktu dan
waktu dengan kadar yang tiada sedikit. Kenapa demikian? Ada beberapa hal yang
ingin ditekankan oleh sang pemilik alam semesta akan waktu yang kita kenal. Ia
hendak menyampaikan, memeringatkan dan memberitahukan bahwasannya waktu yang
telah Ia berikan untuk seluruh makhlukNya, terkhusus manusia adalah tiada
sedikit. Waktu yang disediakan Tuhan sangat banyak dan tidak bisa kita pastikan
secara riil tepatnya berapa. Batapa lama dan banyaknya waktu yang diberikan
Tuhan selama sehari semalam yang mana disiangnya untuk beraktivitas dan
dimalamnya untuk beristirahat. sehari semalan saja dalam perhitungan waktu kita
bisa kita hitung bahwasannya dalam sehari semalam kita memiliki 86.400 detik.
Coba saja berapa digit angka yang bisa kita tuliskan untuk menghitung waktu
dalam sebulan, setahun atau bahkan seumur hidup kita. Itulah betapa banyaknya
waktu yang diberikan Tuhan untuk kita berbuat sesuka kehendak kita namun harus
tetap terjaga, maksudnya bertindak sebagaimana yang diharapkan oleh sang
pemilik alam semesta yang telah menciptakan kita.
Alsan kedua mengapa Tuhan
mengucapkan sumpah terhadap waktu adalah karena waktu itu banyak namun ia tidak
juga banyak. Maksudya adalah betapa sedikitnya waktu yang kita miliki. Sebagai
contah, dalam sehari semalam yang kita semua tahu bahwa kita memiliki 86.400
detik tersebut begitu cepat kita habiskan dan kita lewati hari demi hari. Tanpa
terasa begitu lama kita melewati gelombang dan zona waktu yang tidak berwujud
tersebut membawa banyak perubahan dalam kehidupan kita. Sebagai contoh, sepuluh
tahun yang lalu mungkin kita baru lahir dari rahim ibu dan tidak tahu apa-apa,
namun sepuluh tahun yang akan datang kita menghadapi banyak problema kehidupan,
entah itu problema untuk mengenyam pendidikan ataupun juga ada yang sudah
mengarungi problema keluarga dn rumah tangga. Dalam digit angka 20 yang
satuannya adalah tahun itu kita sudah menjadi generasi berkarya/generasi pelaku
kehidupan yang beradap maupun tidak beradap(hal ini tergantung bagaimana kita
memilih jalan hidup), bukan lagi generasi penerus yang wajib dilindungi dan
dituntun oleh generasi sebelumnya. Pada saat digit menginjak 20-an itulah kita
mnjadi pelaku yang mencetak dan membentuk nilai dan peradaban. Kita yang
menjadi pelindung dan penuntun generasi berikutnya untuk meneruskan
keberadababan/kebiadaban pada hari ini. Tak teasa betapa hebatnya dan kerasnya
perjuangan dan karya-karya yang kita upayakan waktu menggiring kita melihat
pertambahan menuju digit angka 30. Penambahan digit 30 itu mungkin tidak akan
terlalu terasa karena kesibukan kita dengan karya-karya yang kita upayakan,
namun setelah digit angka total 50-an barulah kita menyadari kita menjadi
geerasi yang tergantikan. Tanpa terasa dunia telah berubah dan kita pun telah
menghabiskan banyak waktu tanpa kita merasakan betapa lamanya. Dalam hal ini
Tuhan ingin memberitahukan bahwasannya waktu yang sangat banyak yang telah disediakannya
untuk makhlukNya itu banyak namun sedikit/ada masa kedaluwarsanya/ada
batasnya/ada habisnya. Karenanya waktu adalah sesuatu yang berharga dan ghoib.
Alasan berikutnya adalah Tuhan
bersumpah terhadap waktu karena Ia ingin menegaskan bahwasannya waktu itu tidak
pernah berhenti dan terus berjalan tanpa ada batasnya. Dalam hal ini waktu
bagaikan air yang mengalir dalam parit tanpa ada ujungnya. Waktu terus
berjalan. Ia berjalan kedepan bukan mundur kebelakang. Waktu juga tidak
memiliki rem yang bisa membuatnya berhenti. Waktu berkelanjutan. Disini Tuhan
ingin menegaskan bahwa memang benar waktu yag diberikan/diciptakannya sangat
banyak, ada batasnya, namun juga tidak berhenti. Waktu tidak berhenti, semua
yang telah ia lewati akan menjadi cerita/masa lalu yang tidak akan pernah
terulang kembali/berjalan kembali. Satu detik yang lalu, satu menit yang lalu,
satu jam yang lalu atau satu apapun yang lalu tidak akan pernah kita temui
lagi. Ia akan menjauh semakin jauh dan semakin jauh dari keberadaan kita saat
ini. Namun berbeda dengan satu detik yang akan datang, satu menit yang akan
datang, satu jam yang akan datang atau satu apapunn yang akan datang pasti akan
kita temui dan kita lewati serta setelah kita bertemu dan lewat kita tidak akan
pernah bertemu dan lewat lagi, sama seperti yang sebelumnya ia akan semakin
jauh dan menjauh dari keberadaan kita. Begitulah penting dan berharganya waktu.
Ia lebih berharga dari harta apapun di dunia ini. Waktu adalah hal yang lebih
berharga dari emas, lebih berharga dari berlian, lebih berharga daripada
jabatan, lebih berharga dari kedudukan, lebih berharga dari pangkat dan lebih
berharga dari apapun yang ada pada kita.
Karenanya selagi waktumu masih ada
manfaatkan sebaik-baiknya. Gunakan untuk berbuat baik pada siapapun dan pada
apapun. Waktu terus berjalan, tidak berputar kembali dan tidak pula punya rem.
Biarknlah waktu yang sudsh engkau lewati, namun jangan pernah lengah dengan
waktumu yang akan datang. Lupakanlah/ikhlaskanlah masa lalumu dan pikirkan
serta perjuangkan masadepanmu/waktu yang akan datang menemuimu. Tetaplah ingat
bahwasannya ajal akan datang bersamaan waktu yang akan datang, namun tiada
satupun diantara kita yang tahu akan datang bersama dengan waktu yang mana.
Itulah salah satu hal yang menjadi rahasia Tuhan pada seluruh makhluknya. Waktu
adalah perkara ghoib yang hanya Tuhan sematalah yang mengetahui seluruhnya.
Semoga bermanfaat:)