Translate

Selasa, 07 Januari 2025

Jatuh Cinta

 Jatuh Cinta

Jatuh cinta merupakan sesuatu yang dahulu menurutku adalah hal yang memalukan. Dahulu aku diajari tidak boleh jatuh cinta. Entah apa alasannya, aku hanya dilarang jatuh cinta dan saat aku mengaku menyukai seseorang (saat itu aku masih SD, entah kelas berapa) aku selalu diolok-olok oleh ayahku sendiri. Sampai pada umurku yang 20-an, aku masih memegang teguh nilai bahwa jatuh cinta adalah hal yang memalukan. Karena semasa kecil sama ayahku dilarang, aku akhirnya memandang jatuh cinta adalah hal yang bodoh karena itu sama saja dengan berbuat kesalahan yang akibatnya menurutku buruk dan sangat fatal. Itu pemikiranku sejak SD sampai umurku 20-an.

Saat ini aku mulai memasuki umur yang ke 26 tahun. Di usiaku yang sekarang aku mulai berpikir terbuka tentang jatuh cinta. Aku bahkan memandang cinta dengan pandangan yang jauh berbeda dari sebelumnya. saat ini bagiku jatuh cinta adalah sebuah rahmat dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Jatu cinta merupakan bagian dari naluri manusia itu sendiri. kodrat dan fitrahnya kita sebagai manusia. Sebagaimana ghorizah kita, yaitu ghorizah nauq yang berarti naluri mempertahankan keturunan. Dari sini aku memandang cinta adalah hal yang sangat bagus dan berarti sangat positif.

Kita semua pasti pernah jatuh cinta, entah pada siapa atau pada apa pun itu. Jikalau belum, maka nanti kita juga akan mengalaminya. Entah kapanpun itu. Aku sendiri pernah jatuih cinta saat awal-awal masuk SMA. Aku jatuh cinta pada seseorang yang pertama kali aku temui dan ternyata teman sekelasku. Saat itu aku tak berani mengakui. Hal ini tidak lain karena pola pikirku yang memandang jatuh cinta dan cinta adalah perkara negative sebagaimana yang aku sampaikan di awal tadi. Namun, untuk sekarang aku berani mengakuinya dan aku pernah mengungkapkannya dan hasilnya aku ditolak.

Apa aku malu dan rendah diri usai ditolak? Ya, sangat. Ini pertama kalinya aku mengakui bahwa aku jatuh cinta dan aku ditolak untuk peprtama kalinya jatuh cinta. Namun, aku tak membiarkan diriku jatuh terpuruk. Aku memilih untuk bangkit dan memperbaiki diriku. Jujur saja, aku masih mengharapkannya. Aku tahu dirinya belum berpasangan, karena itu aku masih mengharapkannya. Namun kali ini aku tak mau menyapanya apalagi mengontaknya terlebih akrab dengannya. Tahu kenapa? Karena aku telah belajar tentang jatuh cinta yang sesungguhnya. Dari apa yang aku pelajari jatuh cinta seharusnya tak membawa kita mendapati dosa karena sejatinya cinta itu suci. Karenanya aku tak mau mengotori jatuh cintaku dengan sesuatu yang membawa dosa.

Apa alasanku jatuh cinta pada orang tersebut? Hal ini tak lain karena aku merassa sudah sangat akrab dengannya dan sudah sangat kenal dengannya bertahun-tahun lamanya padahal baru pertama kali kami bertemu. Hal yang terdengar sangat aneh, namun itulah kenyataannya. Bagiku dia seindah langit. Maka akan aku perjuangkan dia melalui jalur langit. Aku sudah pernah memperjuangkan dia melalui jalur bumi, namun belum terijabah. Kali ini aku ingin memperjuangkannya melalui jalur langit. Jika saja tidak dia orangnya yang kelak bersamaku, aku menang. Hal ini karena aku terhindar dari dosa sebab pacarana atau pun hubungan tanpa status. Aku yakin jika bukan dia orangnya, akan Tuhan ganti dengan yang jauh lebik baik dan lebih tepat untukku. Apabila nanti dialah orangnya maka aku senang, sebab apa yang aku inginkan terwujud.

Sekian cerita tentang jatuh cinta ku. Aku hanya ingin menyampaikan bahwa jatuh cinta itu sesuatu yang positif dan cinta juga merupakan hal yang positif. Ajarkan tentang jatuh cinta secara tepat sejak dini agar kita bisa menjaga kebaikan generasi. Cinta bukanlah sesuatu yang buruk apabila kita mampu untuk menjaga kesuciannya. Dan berjatuh cintalah dengan cerdas agar logika tetap ikut berjalan selama kita jatuh cinta. Semoga ada hikmah yang bisa diambil dari cerita singkatku 😊.

Senin, 06 Januari 2025

Malu

 Malu

Malu itu hal yang wajar. Diantara kita pasti pernah mengalami hal memalukan. Entah malu karena kesalahan, ketidaksengajaan atau karena sebuah insiden yang menurut kita memalukan. Kalau belum pernah mengalami malu, suatu saat atau suatu detik nanti kita juga akan mengalaminya. Dan kabar baiknya, malu itu merupakan sebuah perasaan yang sangat wajar terjadi bahkan sebagai manusia, malu adalah sebuah rasa yang dijunjung sangat tinggi. Hal ini dikarenakan malu adalah sebuah ajaran dan pelajaran yang membuat manusia menjadi manusia. Bagaimana tidak, jika dengan adanya rasa malu itu, kita akan menjadi manusia yang berhati-hati dalam bertindak agar terhindar dari rasa yang memalukan. Selama kita tidak sengaja untuk merasa malu, itu sangat manusiawi. Tidak mengapa rasa malu itu hadir dan menghampiri kita.

Apa kamu punya cerita yang memalukan? Jawab saja dengan jujur di dalam hatimu sendiri. Kalau aku punya cerita memalukan. Ada dua cerita memalukan ku. Yang pertama cerita maluku saat aku meledak marah-marah dan yang kedua adalah rasa maluku karena aku kurang percaya diri dan takut orang.

Cerita pertamaku adalah aku malu karena marah-marah. Jadi, hari itu aku sedang menginterogasi kakakku yang menelan mentah-mentah apa yang dikatakan ibuku tanpa mencari tahu terlebih dahulu kebenarannya. Aku menginterogasinya di depan khalayak umum. Kemudian kakak iparku menginterupsi dengan gayanya yang kasar kepadaku. Gaya ngomong kasarnya itu membuatku seketika terpancing amarah dan aku bertengkar dengan iparku yang kemudian meledak menjadi pertempuran keluarga. Disini aku meledak kehilangan kewarasanku karena iparku. Aku juga bertengkar dengan kakak laki-lakiku yang membela isterinya. Akibatnya perang baratayuda (perang saudara) terjadi di keluarga besarku. Pada akhirnya ayahku memisahkan kami dengan satu bentakan kerasnya. Alhasil kami diam seribu bahasa dan melanjutkan aktifitas kami yaitu ibadah sholat isya’ dengan suasana yang tegang. Usai sholat, tak ada pembicaraan. Kami menuju tempat kami masing-masing.

Peristiwa di cerita pertamaku itu terjadi dua tahun yang lalu. Akan tetapi, suasana pertengkaran itu masih terasa sampai sekarang. Aku dan kakak laki-lakiku masih renggang teramat jauh dan parahnya aku menjadi membiarkannya untuk bersikap demikian. Walhasil aku menyadari sesuatu yang memalukan dari diriku sendiri. Hal ini adalah aku yang meledak marah-marah di malam itu hanya karena perkara yang sepele dan tidak berarti. Aku malu pada diriku sendiri yang kehilangan kesabaran hanya karena merasa terancam dan akibatnya meledak marah. Ini akan kujadikan pelajaran seumur hidupku bahwa aku tidak boleh marah-marah sembarangan. Jujur saja aku tidak nyaman mendapati diriku yang semarah itu dan semeledak itu hanya karena masalah sepele. Semoga saja kedepannya aku berhasil mengendalikan marahku dan mengendalikan diriku sepenuhnya.

Cerita keduaku adalah aku malu karena aku tidak percaya diri dan merasa takut orang. Hal yang sedikit unik ini aku alami entah karena trauma atau apa. Aku masih tidak tahu. Jadi tadi malam ada acara kumpulan kelompok usaha tani di rumah orang tuaku. Aku diajak untuk menyuguhkan snack untuk jamuan pertemuan. Namun, aku tak berani masuk rumah dan aku hanya sampai dekat pintu. Aku ketakutan dan tidak percaya diri untuk menunjukan diriku kehadapan banyak orang. Walhasil, pada akhirnya snack yang kubawa, kubawa kembali ke dapur. Disini aku sangat malu karena aku tak berani menunjukkan wajahku kehadapan publik. Aku malu karena aku kalah dengan rasa takut orangku dan aku kalah dengan rasa tidak percaya diriku.

Sekian ceritaku tentang malu. Padahal kita semua seharusnya memiliki rasa malu yang bersifat positif. Mungkin sebagai contoh adalah rasa maluku pada cerita pertamaku. Aku malu karena telah melakukan sesuatu yang sangat buruk dan kurang bagus, yakni marah dan meledak di sembarangan tempat. Sebagaimana sebuah hadits yang mengatakan “Malu adalah tanda kebaikan”. Dari sini kita bisa mempelajari bahwa memiliki sifat malu adalah tanda kita memiliki kebaikan. Sebab dengan adanmya rasa malu kita mampu menghindarkan diri dari sifat-sifat tercela. Sedangkan rasa malu yang negative sebainya kita hindari karena jatuhnya kita jadi minder. Sebagai contoh adalah cerita keduaku itu dimana aku malu karena rasa takut orang dan rasa tidak percaya diri. Hal ini menunjukkan rasa malu yang seharusnya tidak perlu. Semoga ada hikmah yang bisa diambil dan menginspirasi.

Minggu, 05 Januari 2025

Tahun Baru 2025

Tahun Baru 2025

Assalamualaikum. Kembali lagi bersamaku di blog pribadi yang aku isi dengan sembarang tulisan. Tidak konsisten dengan suatu topik tertentu. Bagiku, yang penting menulis sesuatu dan mempostingnya adalah suatu hobi tersendiri. Apa aku berniat menjadi penulis? Ah, tidak. Aku tak bisa disebut sebagai penulis. Aku hanya iseng menulis apa yang ingin aku tulis saja dan aku ingin mengabadikannya di blog ini. Itu saja. Apa aku pandai menulis? Tidak juga. Aku hanya mencoba merangkai kata yang sekiranya bisa aku tuliskan disini. Bagiku ini merupakan aktifitas yang melegakan hati. Mungkin lebih bisa disebut sebagai release akan sesuatu yang mengganjal di benakku.

Oke, kali ini aku ingin menuliskan tentang tahun baru 2025 ku. Apa ada hal yang istimewa? Ah, tidak. Biasa saja. Semua berjalan seperti hari-hari biasanya. Malam tahun baru apa aku merayakan tahun baru 2025 ini? Ya, tentu saja. Aku merayakan tahun baru 2025 ini dengan hal yang berbeda dari sebelumnya.

Pada tahun baru 2023, aku merayakannya dengan makan diluar bareng ayah ibuku. Hal yang sangat sekali jarang terjadi di keluargaku. Maksudku bukan tak pernah makan di luar sama sekali. Namun, kami sangat jarang sekali makan di luar. Mungkin bisa disebut hampir tidak pernah kecuali dalam perjalanan yang jauh. Entah kenapa, salah satu hal yang berlaku di rumahku adalah tidak makan di luar atau istilah di tempatklu adalah jajan. Namun, di tahun baru 2023 ini aku meminta secara khusus untuk merayakan tahun baru 2023 kami harus makan di luar. Ya, akhirnya keinginanku yang sederhana ini terkabulkan usai sekian tahun aku tidak pernah berani mengutarakan apa yang aku harapkan dari keluargaku.

Kemudian, pada tahun 2024 dulu aku juga merayakan tahun baru sesuai yang aku inginkan selama berpuluh tahun di hidupku. Aku bersama keluargaku menyelenggarakan sebuah acara khusus yang selama ini aku sangat menginginkannya, yaitu bakar-bakaran. Dahulu aku berpikir bahwa hal kecil ini tidak akan pernah terwujud. Alhamdulillah, setelah sekian puluh tahun hal itu terwujud. Semua keluargaku berpartisipasi untuk bakar-bakaran ini. Ayahku membeli ikan. Ibuku membersihkan ikan. Paklikku (paman) menyiapkan seperangkat alat untuk bakaran. Kakakku menyiapkan bumbu. Aku membakarnya ditemeni kakakku. Alhamdulillah, usai matang kami semua menikmatinya bersama. Bagiku ini kenangan yang manis. Untuk pertama kalinya aku menemukan adanya kerja sama yang sungguhan terlihat di keluargaku. Untuk pertama kalinya kedua kalinya keinginanku sejak kecil terwujud. Lalu bagaimana dengan 2025?

Ya, 2025 bagiku lebih istimewa secara pribadi. Walau aku tak merayakannya secara besar-besaran atau secara khusus seperti tahun sebelumnya, namun aku merayakannya secara luar biasa menurut diri pribadiku. Bukan dengan dating ke pesta perayaan tahun baru atau bikin acara luar biasa, namun malam tahun baru 2025 sangat istimewa karena bertepatan dengan m,alam 1 Rajab. Aku secara pribadi di malam ini merayakan tahun baru 2025 dengan menggoreng sosis bakar dan menyediakan bumbu sosis bakar ala kadarnya saja. Usai masuk isya’ aku menubntaskan bacaan quran ku dan aku menuntaskan sholat sunahku. Malam harinya aku menikmati petasan yang dinyalakan di alun-alun kecamatan dari halaman rumah. Alhamdulillah, rumahku cukup dekat dengan alun-alun kecamatan sehingga bisa melihat petasan kembang api tersebut. Naasnya, malam tahun baru yang bertepatan dengan malam 1 Rajab ini aku membuat satu kegagalan yang luar biasa. Resolusiku sudah gagal tepat dimana sebelum subuh aku tidak bangun dan tidak melaksanakan sholat tahajud. Padahal malam ini sangat istimewa, malam 1 Rajab. Namun, ya sudahlah, mau bagaimana lagi. Semoga saja kedepannya aku bisa lebih baik lagi dan bisa lebih disiplin dengan resolusi-resolusi yang aku buat sendiri. semoga saja target-targetku di 2025 ini bia tercapai. Aamiin.

Sekian cerita dariku di malam tahun baru 2025 yang sekaligus mengenang malam tahun baru 2023 dan malam tahun baru 2024. Semoga ada hikmah dan inspirasi yang bisa di dapat, setidaknya untuk diriku sendiri.

Senin, 08 Juli 2024

Kepemimpinan Berpikir dalam Islam

 Kepemimpinan Berpikir Dalam Islam

A.    A.   Macam-macam ikatan

1.      Ikatan nasionalisme

Ikatan nasionalisme merupakan ikatan yang terjadi ketika manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tidak beranjak dari situ. Saat itulah naluri mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong manusia untuk mempertahankan negerinya. Ikatan ini muncul saat ada ancaman pihak asing yang hendak menakhlukkan suatu negeri tetapi apabila ancaman itu hilang maka hilanglah kekuatan ikatan ini. Ikatan semacam ini nampak juga dalam dunia binatang dan sifatnya emosional. Bedasarkan hal ini, ikatan nasionalisme merupakan ikatan yang rusak karena tiga hal, yaitu:

a.      Mutu ikatannya rendah, sehingga tidak mampu mengikat antara manusia yang satu dengan lainnnya untuk menuju kebangkitan dan kemajuan.

b.      Ikatannya bersifat emosional, sehingga didasarkan pada perasaan yang muncul secara spontan dari naluri mempertahankan diri yang mengakibatkan tidak bisa dijadikan ikatan yang langgeng antara manusia yang satu dengan lainnya.

c.       Ikatannya bersifat temporal, sehingga hanya muncul saat ada ancaman dan saat tidak ada ancaman maka sirna.

2.      Ikatan kesukuan

Ikatan kesukuan merupakan ikatan yang muncul karena manusia pada dasarnya memiliki naluri untuk mempertahankan diri kemudian ingin berkuasa. Keinguinan tersebut terus berkembang sesuai dengan perkembangan pemikirannya. Pertama-tama ia iongin berkuasa dalam keluarganya. Setelah berkuasa dalam keluarganya ia ingin berkuasa diantara keluarga-keluarga. Setelah itu muncul perselisihan baru antara kelompok keluarga yang satu dengan kelompok keluarga yang lainnya pada hal charisma dan kepemimpinan. Keadaan ini memunculkan fanatisme golongan yang dikuasai hawa nafsu dalam membela anggotanya. Berdasarkan hal ini, ikatan kesukuan adalah ikatan yang rusak karena tiga hal, yaitu:

a.      Berlandaskan pada qobilah/keturunan, sehingga tidak bisa dijadikan pengikan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya menujuu kebangkitan dan kemajuan.

b.      Ikatannya bersifat emosional, sehingga berdasarkan pada perasaan yang muncul secara sponmtan dari naluri mempertahankan diri yakni keinginan untuk berkuasa.

c.       Ikatannya tidak manusiawi, sehingga menimbulkan perselisihan antar sesame manusia dalam berebut kekuasaan.

3.      Ikatan kemaslahatan

Ikatan kemaslahatan merupakan ikatan yang bersifat temporal karena adanya peluang tawar menawar dalam mewujudkan kemaslahatan mana yang lebih besar. Eksistensinya pun akan hilang manakala satu maslahat didahulukan disbanding maslahat yang lainnya sehingga berakhirlah suatu persoalan. Akibatnya para personilnya pun akan membubarkan diri manakala maslahat telah tercapai. Jadi ikatan ini tidak bisa digunakan untuk mengikat antara manusia yang satu dengan manusia lainnya karena hanya bersifat temporal saja.

4.      Ikatan kerohanian

Ikatan kerohanian adalah ikatan yang tidak memiliki peraturan dan aktifitasnya hanya terlihat dari segi spiritual saja (bersifat parsial) dan tidak nampak pada kancah kehidupan. Jadi ikatan ini tidak bisa digunakan untuk mengikat antara manusia dengan manusia yang lainnya karena tidak memiliki peraturan hidup sama sekali.

Kesimpulannya, seluruh ikatan tadi tidak layak dijadikan pengikat antara manusia yang satu dengan manusia lainnya. Untuk mengikat manusia yang satu dengan lainnya diperlukan aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan hidup yang menyeluruh atau yang disebut dengan ideologi/mabda.

 

B.      B. Mabda

Mabda/ideologi merupakan aqidah aqliyah yang melahirkan suatu peraturan yang menyeluruh.mabda terdiri dari fikroh dan thoriqoh. Fikroh adalah aqidah dan berbagai cara pemecahan masalah, sedangkan thoriqoh adalah cara pelaksanaan-pemeliharaan-penyebaran aqidah/risalah. Mabda asasnya ide dasar tentang kehidupan-manusia-alam semesta. Mabda dari sang Khaliq pasti benarnya, sedangkan mabda dari kejeniusan manusia pasti salah/bathil. Benar atau salahnya suatu mabda ditentukan oleh aqidah mabda itu sendiri.

Akidah melahirkan qoidah fikriyah/landasan berpikir. Qoidah fikriyah melahirkan qiyadah fikriyah/kepemimpinan berpikir. Qoidah fikriyah dan qiyadah fikriyah melakhirkan sesuatu yang dinamakan mabda/ideologi. Mabda/ideologi ini melahirkan mafhum/paham dan mafhum melahirkan action/perilaku/aktifitas.

Di seluruh dunia ini ada berbagai mabda yang beredar dan berlaku di negara-negara penganutnya. Apabila dikerucutkan berdasarkan qoidah fikriyah dan qiyadah fikriyah, maka akan diapatkan tiga mabda besar dunia. Tiga mabda besar dunia tersebut adalah kapitalisme, komunisme/sosialisme, dan islam.

 

C.    C.   Perbedaan tiga mabda besar dunia (kapitaisme-komunisme/sosialisme-islam)

Perbedaan tiga mabda besar dunia ini bisa dibagi menjadi tujuh poin. Tujuh poin tersebut terdiri dari berdasarkan aqidahnya, lahirnya peraturan dari aqidah, tolak ukur perbuatan manusia, pandangan terhadap masyarakat, penerapan peraturan, fitroh beragama, dan sandarannya.

1.      Segi aqidah

a.      Komunis berakidah segala sesuatu berasal dari materi yang mengalami evolusi materi

b.      Kapitalisme berakidah sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan)

c.       Islam berakidah rukun iman (Allah sebagai pencipta dan pengatur segala sesuatu)

2.      Segi lahirnya peraturan dari aqidah

a.      Komunis, lahirnya peraturan mabda ini adalah peraturan diambil dari alat-alat produksi

b.      Kapitalisme, lahirnya peraturan dari mabda ini adalah peraturan dibuat sendiri

c.       Islam, lahirnya peraturan dari mabda ini adalah peraturan berasal dari Allah yang diambil dari Al-Qur’an-Hadits-Ijtihad

3.      Segi tolak ukur perbuatan manusia

a.      Komunis, tolak ukur perbuatan manusia pada mabda ini adalah dialektika materialism (evolusi materi)

b.      Kapitalisme, tolak ukur perbuatan manusia pada mabda ini adalah kemanfaatan / keuntungan (untung-rugi)

c.       Islam, tolak unur perbuatan manusia pada mabda ini adalah halah-haram (perintah dan larangan Allah)

4.      Segi pandangan terhadap masyarakat

a.      Komunis, mabda ini memandang masyarakat bahwa individu bergerak / berkembang dengan terikat pada Gerakan masyarakat seperti gigi dalam roda. Manusia dan alam berkembang bersama-sama. Agar berkembang, kondisi harus tidak stabil / diberi antitesa. Mabda ini juga mengangap apabila masyarakat bagus maka individunya akan bagus dengan sendirinya.

b.      Kapitalisme, mabda ini memandang masyarakat bahwa masyarakat terdiri dari individu-individu yang harus berpikir sendiri-sendiri. mabda ini menjamin kebebasan individu dan penguasanya adalah individu / kapitalis. Mabda ini juga beranggapan bahwa jika individu baik maka masyarakat pasti baik dengan sendirinya.

c.       Islam, mabda ini memandang masyarakat bahwa masyarakat terdiri dari manusia-pemikiran-perasaan-dan peraturan. Mabda ini memandang individu itu unik dan merupakan bagian dari jamaah (ibarat kue dalam toples transparan). Pada mabda ini negara menjamin masyarakat dan menegakkan peraturan.

5.      Segi penerapan peraturan

a.      Komunis, penerapan peraturan dari mabda ini yaitu negara sebagai satu-satunya institusi yang berhak memiliki militer serta membuat dan menetapkan undang-undang.

b.      Kapitalisme, penerapan peraturan dari mabda ini yaitu negara sebagai regulator / pengontrol kebebeasan yang diterapkan pada individu / masyaratkat untuk mencegah pelanggaran kebebasan.

c.       Islam, penerapan peraturan dari mabda ini yaitu negara sebagai pelayan / pengurus umat. Negara menegakkan peraturan dengan adanya dorongan taqwallah, yaitu amar ma’ruf nahi munkar.

6.      Segi fitroh beragama

a.      Komunis, terhadap fitroh beragama mabda ini mengingkari adanya Allah dan ruh.

b.      Kapitalisme, terhadap fitroh beragama mabda ini memisahkan agama dengan kehidupan, menjauhkan aktifitas beragama dari kehidupan, menjadikan masalah agama sebagai masalah pribadi, dan menjauhkan peraturan yang Allah perintahkan.

c.       Islam, terhadap fitroh beragama mabda ini meyakini adanya Allah yang telah menciptakan makhluk-makhluknya.

7.      Segi sandarannya

a.      Komunis, mabda ini bersandarkan pada materi

b.      Kapitalisme, mabda ini bersandarkan pada kompromi / jalan tengah dari perdebatan antara pendeta gereja dengan cendekiawan barat

c.       Islam, mabda ini bersandarkan pada akal

Kesimpulannya hanya qiyadah fikriyah islam yang sesuai dengan fitroh manusia dan akal manusia. Hanya qiyadah islam yang benar dan satu-satunya yang akan berhasil dalam mengatur kehidupan manusia.

 

D.    D.  Apakah kaum muslim pernah menerapkan sistem islam?

1.      Sejarah

Umat islam sepanjang sejarahnya hanya menerapkan sistem islam, yakni sejak Rasulullah SAW berada di Madinah sampai tahun 1336 H (1918 M), yakni tatkala jatuhnya Daulah Islam yang terakhir ke tangan penjajah. Bukti kaum muslim telah menerapkan sistem islam secara nyata adalah negara Daulah Islam. Dalam negara Daulah Islam ada dua insitusi yang menerapkan system islam yaitu Al-Qodli dan Al-Hakim.

Al-Qodli adalah hakim yang mengadili permasalahan. Al-Qodli menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan hukum syara’dalam seluruh aspek kehidupan. Pengadilan yang menyelesaikan seluruh persengketaan berbentuk pengadilan tunggal yang hanya menerapkan system islam. Keadaan ini memiliki bukti autentik yakni berupa dokumen mahkamah syariat yang tersimpan di beberapa kota tua, seperti Al Quds / Yerusalem, Baghdad, Damaskus, Mesir, Istanbul, dan lain-lain. Luar biasanya sistem islam yang berlaku ini mampu membuat non islam tertarik hingga belajar islam sampai bisa mengarang suatu majalah berjudul Al-Ahkam Al-Adliyah. Kemudian untuk Al-Hakim adalah penguasa yang memimpin rakyat , yaitu kholifah.

Undang-undang barat bisa masuk ke negara islam karena adanya fatwa ulama yang berpendapat bahwa undang-undang barat tidak bertentangan dengan hukum-hukum islam. Macam undang-undang tersebut adalah UU pidana pemerintah utsmaniyah tahun 1275 H / 1857 M dan UU keuangan dan perdagangan tahun 1276 H / 1858 M. pada tahun 1286 H para ulama tidak menemukan satu dasar hukum syara’ untuk memasukkan UU barat ke negara islam. UU barat kemudian dibuat sedemikian rupa sehingga seolah-olah diperbolehkan masuk negara islam setelah mendapatkan fatwa dan diizinkan oleh syaikhul islam. Hal ini ditunjukkan  dalam surat-surat resmi yang telah dikeluarkan. Pengadilan dibagi menjadi dua yakni pengadilan agama dan pengadilan sipil yang terjadi pada tahun 1288 H / 1870 M. Kemudian muncul peraturan pembentukan mahkamah sipil pda tahun 1295 H / 1877 M dan UU tata cara pengadilan yang menyangkut hak-hak keuangan dan hukum pidana pada tahun 1296 H / 1878 M. pada tahun 1918 M penjajahan dilakukan secara milityer di negeri muslim dan penyelesaian permasalahan tiodak lagi menggunakan hukum syara’.

 

2.      Penerapan sistem islam

Penerapan sistem islam oleh penguasa dimanisfestasikan dalam lima bidang, yakni sosial, ekonomi, Pendidikan, politik luar negeri, dan pemerintahan.

a.      Sosial

Dalam bidang sosial ini mengatur hubungan antara pria dan wanita serta apa yang dihasilkan dari huhubungan tersebut. Yang dihasilkan adalah hukum perdata tentang keluarga. Hingga saat ini, syariat ini masih berlangsung meskipun penjajahan barat terus berlangsung.

b.      Ekonomi

Dalam bidang ekonomi penerapannya ada dua segi yakni bagaimana negara mengumpulkan harta dari rakyat dan bagaimana mekanisme distribusinya. Dalam mengumpulkan harta negara mengambil kewajiban zakat atas uang, tanah, hasil pertanian, dan hasil ternak lalu dibagiakn kepada delapan ashnaf yang tercantum dalam Al-Qur’an. Selain itu negara juga mengambil kharaj, jizyah, dan cukai yang digunakan untuk urusan administrasi dan pelayanan umat.

Sedangkan untuk pendistribusiannya, negara mengeluarkan sesuai hukum-hukum yang menyangkut pengeluaran yang diberikan kepada pihak yang lemah. Selain itu negara melarang pengelolaan harta bagi orang yang terbelakang mental dan berperilaku mubazir kemudian negara mengangkat orang-orang yang bisa mengaturnya.

c.       Pendidikan

Dalam bidang Pendidikan tsaqofah islam merupakan asas bagi kurikulum pendidikan dan tsaqofah asing senantiasa diawasi. Apabila tsaqofah asing tersebut sesuai dengan islam maka diambil dan begitupun sebaliknya. Bukti majunya pendidikan islam adalah pendidikan di negeri-negeri islam telah menjadi perhatian para cendekiawan dan kaum terpelajar. Jejaknya dapat ditemukan di perguruan tinggi yang terdapat di Cordova, Baghdad, Damaskus, Iskandariah, dan Kairo yang telah berpengaruh besar dalam menentukan arah pendidikan dunia.

d.      Politik luar negeri

Dalam bidang politik luar negeri negara islam menentukan hubungannya dengan negara lain berdasarkan islam dan kemaslahatan kaum muslimin. Hal ini dapat dilihat pada seluruh aktifitas politik luar negeri negara islam yang selalu menggunakan islam dalam menjalankannya.

e.      Pemerintahan

Dalam bidang pemerintahan, struktur negara di dalam islam terdiri dari delapan bagian yaitu kholifah, mu’awin tafwidl, mu’awin tanfidz, Amirul jihad, wali, qadla, apparat administrasi negara, dan majelis umat. Klholifah selalu ada dan memimpin umat islam sebelum khilafah diruntuhkan oleh Mustofa Kemal Atartuk pada 1342 H / 1924 M. pengangkatan kholifah dilakukan melalui baiat. Tidak ada sistem pewarisan maupun pemilu. Baiat dilakukan oleh umat islam / ahlul balli wal ‘aqdi / Syaikhul Islam. Mu’awin Tafwidi dan Mu’awin Tanfidz selalu ada pada seluruh masa Daulah Islam yang berkedudukan sebagai pembantu dan pelaksana, bukan sebagai kementerian. Wali-Qodli-dan Aparat Administrasi Negara masih ada sampai masa sekarang. Amirul jihad mengurusi Angkatan bersenjata sebagai pasukan islam. Majelis Umat tidak lagi Nampak aktifitasnya setelah masa khulafaur rosyidin. Karena sekalipun termasuk salah satu struktur pemerintahan namun tidak masuk dalam pilar pemerintahan.

 

3.      Keberhasilan qiyadah fikriyah islam

Keberhasilan qiyadah fikriyah islam terdapat dua hal, yaitu:

a.      Mengubah bangsa arab

Qiyadah fikriyah islam berhasil mengubah Bangsa Arab secara keseluruhan dari taraf pemikiran yang sangat rendah, dari kegelapan yang selalu diliputi fanatisme kesukuan dan alam kebodohan menjadi era kebangkitan berpikir yang cemerlang, gemerlap dengan cahaya islam, bahkan tidak hanya bangsa Arab saja, melainkan seluruh dunia.penyebaran islam dilakukan melalui dakwah, sedangkan futuhat dilakukan untuk membebaskan suatu negeri menggunakan kekuatan fisik. Keberhasilan qiyadah fikriyah islam dapat diamati pada bangsa Andalusia yang mengalami cobaan seperti umat terdahulu namun mereka tetap mempertahankan aqidah islamnya.

 b.      Hadlarah dan madaniyah

Hadlarah adalah peradapan. Sedangkan madaniyah adalah kemajuan sains dan teknologi-tsaqofah- dan ilmu pengetahuan. Daulah islam merupakan negara terbesar dan terkuat selama 12 abad (abad ke-7 sampai abad ke-18). Daulah islam merupakan kebanggaan dunia layakn ya matahari yang bersinar terang. Daulah islam telah menjadi rujukan ilmu pengetahuan dan peradaban.

Sabtu, 25 November 2023

Qodho dan Qodar

 Qodho dan Qodar

Tologi qodho dan qodar:

1.      Ahli Sunnah : manusia memiliki kasb ihtiari (bagian yang dihisab)

2.      Mu’tazillah : manusia sendiri yang menciptakan perbuatannya (seluruhnya dihisab)

3.      Jabariyah : manusia diciptakan perbuatannya (dipaksa, sluruhnya tidak dihisab)


Hidup manusia mencakup dua hal:

1.      Area yang dikuasai : murni pilihan manusia. Contoh: memilih makanan halal

2.      Area yang menguasai : murni tanpa pilihan manusia. Contoh: lahir sebagai perempuan


Area yang menguasai ini ada dua hal:

1.      Sunnatulloh / alamiah. Misal: api itu panas

2.      Diluar sunnatulloh dan diluar area yang dikuasai. Misal: hasil usaha


Area yang menguasai ini disebut qodho. Bebas pertanggungjawaban. Fokusnya kejadian/peristiwa.

Area yang menguasai dan dikuasai manusia disebut qodar. Wajib bertanggung jawab. Fokusnya khasiat/sifat (yakni bagaimana kita merespon sebuah kejadian/ peristiwa dan bagaimana kita memanfaatkan khasiat/sifat dari sesuatu yang diciptakan). Area bertanggung jawab meliputi pilihan manusia dalam memanfaatkan khasiat/sifat. Apabila pilihan tersebut baik / sesuai syariat, maka bentuk tanggung jawabnya akan mendapatkan pahala. Namun apabila pilihan tersebut buruk / tidak sesuai syariat, maka bentuk tanggung jawabnya akan mendapatkan dosa.

Sabtu, 07 Oktober 2023

Jalan Menuju Iman

 Jalan Menuju Iman

Antara kbidupan sbelum dunia dan setelah dunia dihubungkan oleeh hidup-alam semesta-dan manusia. Memikirkan ketiganya mampu menghasilkan pemikiran yang mendalam dan cemerlang. Dimana hasil pemikiran ini ampu memberikan kebangkitan pada umat manusia. Pemikiran manusia yang memikirkan darimana ia berasal, untuk apa diciptakan (untuk apa hidup), dan setelah mati mau kemana akan memberikan jawaban berupa mafahim / peersepsi tentang kehiddupan-alam semesta dan manusia. Mafahim ini mennjadi cikal bakal lahirnya mabda / ideology yang menjadi dasar dalam membangun peradaban. ideology ini kelak mengatur tingkah laku manusia. Mafahim yang berasal dari fikru mustanir harus sesuai dengan fitroh manusia, memuaskan akal, dan menenteramkan jiwa manusia.

            Penjelasan darimana manusia berasal adalah bahwa ada sang wajibul wujud dan azali, yakni Allah swt. yang mnciptakan segala sesuatu. Buktinya adalah segala yang berada di alam semesta-hidup dan manusia bersifat terbatas. Sifat terbatasnya hidup-alam semesta-manusia ini bisa dilihat, diperhatikan, dan dipikirkan. Dengan memikirkan apa yang ada di sekitar kita kita bisa menemukan bahwa segala sesuatu yang ada dalam hidup-alam semesta-manusia ini suatu ketika akan hancur / alias terbatas.

            Penjelasan mengenai untuk apa hidup-alam semesta- manusia diciptakan bisa kita ketahui dari pentingnya peran rasul Muhammad saw. Nabi Muhammad saw sebagai sang penyampai wahyu untuk mengatur kehidupan manusia dan sebagai teladan untuk pemuasan ghorizah. Wahyu yang dimaksud  ini adalah kalamullah Al-Quran. Darimana Al-Quran berasal? Alquran berasal dari Allah swt. hal ini dibuktikan bahwa apabila Al-Quran merupakan karangan orang arab  maka mustahil sebab Al-Quran sendiri menantang bangsa arab untuk membuat karangan yang serupa dengan Al-Quran dan tidak ada yang mampu. Apabila karangan Nabi Muhammad, itu juga mustahil, sebab Nabi Muhammad adalah orang yang ummi / tidak bisa membaca dan menulis. Selain itu, Nabi Muhammad juga orang arab yang tidak mampu membuat karangan yang menyamai Al-Quran. Hal terakhir hadits dan Al-Quran memiliki gaya bahasa yang berbeda. Jika saja Quran merupakan  karangan Muhammad, seharusnya Quran dan Hadits memiliki gaya bahasa yang sama, akan tetapi pada faktanya Quran dan Hadits berbeda gaya bahasanya.

            Penjelasan tentang mau kemana hidup-alam semesta-manusia kemudian? Jawabannya adalah kembali lagi ke Allah (alam akhirat). Kelak kita semua akan memasuki hari perhitungan amal kemudian menuju alam akhirat. Alam akhirat yang terdiri dari surga dan neraka yang merupakan bukti keadilan dan kasih sayang Allah pada ciptannya.

            Pada kesimpulannya keberadaan Allah tidak bisa di nafikan sebagai sang pencipta dan pengatur segala sesuatu. Pemikiran seperti ini adalah pemikiran yang sesuai dengan fitrom manusia dan memberikan ketenangan jiwa dan  kepuasan akal. Islam adalah agama yang memang mengajarkan tauhid kepada kita. Tauhhid yakni mengesakan Allah. Ajaran tauhid inilah ajaran yang sesuai dengan fitroh manusia, memuaskan akal dan menenteramkan jiwa.

Sabtu, 17 Desember 2022

Fenomena dan Degradassi Keyakinan

 Fenomena dan Degradasi Keyakinan

By Rinale

#salam_inspirasi

#salam_pembelajar

#salam_baca_tulis

 

Indonesia….. Dahulu kala, sebelum disebut Indonesia, negeri ini sudah berdiri sebagai kerajaan. Sejarah tentang kehidupan kita pada masa lalu sangat begitu terbatas. Catatan dari masa lalu juga ada beberapa yang tidak lengkap. Kebenaran yang sesungguhnya tenntang masa lalu pun seperti apa juga tidak selalu valid. Satu hal yang seyogyanya kita sadari adalah catatan dari masa lalu tidak semuanya adalah kebenaran. Sejak masa dahulu, kita perlu menyadari inti politik adalah kemenangan. Sejarah/catatan akan selalu ditulis oleh mereka yang menang dan tidak jarang akan menyalahkan mereka yang kalah, atau bahkan menghapus cerita dari mereka yang kalah. Tak jarang juga meskipun yang kalah adalah orang-orang yang memegang teguh kebenaran, mereka akan tetap ditulis sebagai yang salah, bahkan orang-orang yang ditulis sebagai yang salah ini juga tidak segan-segan untuk dihapus saja dari catatan sejarah. Fenomena ini yang memerlukan kita sebagai generasi penerus untuk bisa bijak dalah mengenyam apa yang dibawa oleh sejarah.

Satu hal yang jarang kita dapati di sekolah formal adalah bahwa Indonesia itu dahulu merupakan mercususar dunia. Maksudnya yaitu Indonesia pada masa silam adalah negara yang gemar mengarungi lautan. Tidak heran jika Indonesia sempat memiliki lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut. Apakah lagu ini masih akrab ditelinga kita atau masih sering kita nyanyikan? Atau justeru lagu ini malah sudah sangat asing bahkan kita tidak mengetahuinya? Jika memang lagu ini sudah asing atau bahkan kita tidak pernah tahu, artinya kita benar-benar mulai melupakan sejarah kita sebagai bangsa yang kini menjadi Bangsa Indonesia. Ah, itukan sejarah yang sudah sangat usang, lalu untuk apa kita kaji ulang? Apa ada manfaat yang bisa didapat dari mempelajari masa lalu? Bukankah masa lalu itu bijaknya kita lupakan saja?

Ya, orang-orang bilang masa lalu sebaiknya dilupakan saja. Akan tetapi dari sudut pandang lain, lebih bijaknya lagi, masa lalu tidak perlu kita sangkal apalagi kita lupakan. Yang perlu kita lakukan terhadap masa lalu adalah hanya mengalihkan fokus kita darinya dan beralih fokus menjalani hari ini. Mengalihkan fokus bukan berarti kita tidak melihat masa lalu sama sekali. Mengalihkan fokus disini adalah melihat masa lalu sebagai database untuk kita ambil pembelajarannya. Karena itulah, mempelajari masa lalu asal usul bangsa kita sejak masa silam adalah sesuatu yang bagus untuk kita jadikan sebagai database dan hikmah. Hikmah itulah yang paling penting untuk kita jadikan salah satu poin yang kelak akan kita lihat sebagai lampu lalu lintas kita dalam melangkahkan kaki mengarungi bahtera kehidupan.

Lalu apa tujuan dari mencoba menilik sejarah silam kita di masa lalu yang merupakan mercusuar dunia? Sama sekali tidak ada maksud untuk membawa kita menuju halusinasi dan imajinasi apalagi masuk dunia khayalan bahwa kita adalah penguasa dunia, kita adalah yang terhebat, atau sejenisnya. Sama sekali tidak. Akan tetapi untuk menemukan “why” dahulu kita bisa seperti itu akan tetapi hari ini kita seperti ini. Apakah kita lebih buruk dari masa silam? Jawabannya bisa iya, bisa juga tidak. Dari segi kemajuan teknologi mungkin jawabannya adalah iya. Karena pada masa lalu mungkin belum ada mesin-mesing dan robot-robot cerdas seperti sekarang. Jawabannya juga bisa tidak jika kita menilik dari segi kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual manusianya. Pada masa silam kita bisa melihat betapa banyaknya orang-orang yang dihormati, dituakan, disegani, dijadikan panutan, dan lain-lainnya tidak hanya dilihat dari segi kecerdasan otak/sekolah formal/kekayaan/sejenisnya, akan tetapi dari segi kualitas emosi dan spiritualnya. Pada masa silam orang-orang juga berlomba-lomba untuk bisa mencapai kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual yang tinggi. Kemudian untuk masa sekarang, kita bisa dengan mudah menemukan betapa mudahnya orang dihormati, dituakan, disegani, dijadikan panutan, dan lain-lainnya hanya karena pangkatnya, gelarnya, hartanya, hedonismenya, dan lain-lain sejenisnya.

Hal ini merupakan contoh fenomena betapa jelasnya bangsa ini sedang mengalami degradasi keyakinan. Ketika manusia gagal memiliki kecerdasan mental dan kecerdasan spiritual, manusia benar-benar telah kehilangan kemanusiaannya. Mengapa demikian? Hilangnya kecerdasan spiritual berarti kita melanggar fitroh pertama kita, yakni fitroh bertuhan.  Hal ini juga menyebabkan matinya hati seseorang. Kemudian hilangnya fitroh bertuhan ini juga mampu membuat kita kehilangan kecerdasan mental. hilangnya kecerdasan mental ini mampu menghilangkan kewarasan kita. Hal ini membuat saya berasumsi bahwa, kemungkinan hal ini jugalah yang menjadi pemicu bagaimana manusia itu bisa menjadi psikopat (jika psikopat diartikan sebagai matinya jiwa seseorang). Ketika jiwa seseorang sudah mati sudah bisa diprediksi bahwa kecerdasan intelektual manusia otomatis akan menurun bahkan hancur. Jadi bisa dilihat bahwa matinya hati menyebabkan matinya jiwa, dan matinya jiwa menyebabkan matinya tubuh.

Dari pemikiran-pemikiran yang membuahkan asumsi-asumsi sebagaimana teetulis diatas, bisa kita hipotesakan bahwa fenomena-fenomena hari ini menunjukkan bahwa kita mengalami degradasi keyakinan. Degradasi keyakinan ini mampu melahirkan kematian hati. Kematian hati mampu melahirkan kematian jiwa. Kematian jiwa mampu melahirkan kematian fisik. Atau disingkat rusaknya kecerdasan spiritualisme menyebabkan hancurnya kecerdasan emosional dan hancurnya kecerdasan emosional menyebabkan hancurnya kecerdasan intelektual. Hal ini sangat serius dalam memicu kehancuran umat manusia dan seluruh alam.

 

#tulisan_ini_hanya_torehan_tentang_pemikiran_yang_sedang_berpetualang_memahami_secuil_dari_dinamika_kehidupan.
saran & kritik yang membangun sangat diharapkan. Terima kasih.